Share
The Alpha Under 40: Tasya Farasya, Integritas dan Kreativitas yang Menginspirasi
Dewi Anggriani Siregar
12 November 2024

Karakter alpha adalah tentang memahami kapan kita harus memimpin, dan kapan bisa mengandalkan orang lain. Kekuatan sejati terletak pada kolaborasi dan rasa saling menghargai, bukan dengan menjatuhkan orang lain demi mencapai impian sendiri." Tasya Farasya.


Tasya Farasya adalah seorang beauty influencer sekaligus CEO dan founder dari Mother of Pearl, serta Co-founder dan CEO dari Golden Black Coffee. Saat ini, ia tengah sibuk mempersiapkan sejumlah proyek baru, termasuk peluncuran produk terbaru dari kedua bisnis tersebut. Di sisi lain, Golden Black Coffee juga akan merambah ke dunia kuliner dengan pembukaan restoran baru yang segera diluncurkan. Sebagai beauty influencer, Tasya tetap aktif membuat konten, mulai dari review produk kecantikan hingga tutorial makeup yang edukatif.

Kecintaannya pada dunia makeup sudah dimulai sejak kecil. Namun, titik balik karier Tasya terjadi saat ia masih menjalani pendidikan kedokteran gigi. Setelah hampir menyelesaikan studi dan masa KOAS, ia mencari pekerjaan sampingan untuk memperoleh penghasilan sendiri. Keputusan untuk terjun ke dunia makeup berawal dari minatnya, sehingga ia mengikuti kelas makeup bersama MUA profesional untuk memperdalam ilmunya. Selama kurang lebih empat tahun bekerja sebagai makeup artist (MUA), Tasya berhasil menarik perhatian banyak orang yang kemudian mendorongnya membuat tutorial dan berbagi tips makeup. Mereka merekomendasikan agar Tasya memulai YouTube channel untuk mengedukasi penggemarnya tentang dunia kecantikan. Respons publik yang positif membuat kanal YouTube Tasya berkembang pesat, hingga akhirnya ia berkomitmen menjadi beauty content creator pada tahun 2017.

Ciri khas konten dan makeup Tasya Farasya yang selalu mengikuti tren memang menjadi daya tarik tersendiri. Namun, yang paling menonjol adalah tampilan makeup bold yang berani. Dalam hal skincare, Tasya dikenal teliti—ia selalu mencoba produk terlebih dahulu selama satu bulan sebelum memberikan review. Dengan kejujuran dan keterbukaannya, Tasya ingin menyampaikan bahwa makeup bukan hanya tentang mempercantik penampilan, tetapi juga dapat membuat seseorang merasa bahagia dari dalam. Melalui kontennya, Tasya juga memberikan edukasi kepada mereka yang ingin berkarier di bidang kecantikan. "Sekarang, ilmu pengetahuan bisa didapatkan dari banyak platform seperti media sosial, dan aku ingin menjadi bagian dari orang-orang yang turut serta membagikan tips dan pengetahuan untuk masyarakat luas," ujarnya.

Dalam perjalanan kariernya yang panjang, Tasya tak luput dari rasa jenuh dan kebuntuan dalam berkarya. Ketika menghadapi creative block, ia lebih memilih untuk memberi waktu bagi dirinya sendiri beristirahat. "Aku gak mau memaksa diri sendiri terlalu keras, karena kadang kita memang butuh istirahat. Break itu penting untuk mendapatkan kembali semangat dan inspirasi baru. Tapi aku gak pernah menyerah, selalu memberi waktu untuk diri sendiri agar bisa comeback lebih kuat dan lebih baik lagi," katanya dengan penuh keyakinan.

Tantangan lain yang dihadapi Tasya adalah menyeimbangkan peran sebagai wanita karir, istri, dan ibu. Namun, ia berusaha menjalani semuanya dengan baik, membagi waktu antara bisnis dan keluarga. Ia mengatur hari-hari tertentu khusus untuk fokus pada bisnis dan di hari lainnya, ia sepenuhnya mendedikasikan waktu untuk keluarga.

Tasya juga berbagi rencananya kepada HighEnd Magazine mengenai fokusnya ke depan. "Aku ingin terus mengembangkan yang sudah ada, terutama Mother of Pearl yang masih tergolong baru dan masih banyak hal yang harus aku kembangkan," ujarnya. Sambil terus mengembangkan kedua brand miliknya, Tasya tetap berkomitmen berkarya sebagai beauty content creator.

Dalam hal bermakeup, Tasya mengakui tidak memiliki role model khusus. Ia lebih memilih mengikuti tren dan memenuhi permintaan audiensnya. Meski begitu, inspirasi terbesarnya adalah sang ibu yang merupakan seorang single parent yang telah berkarier sejak muda dan sangat tangguh. "Aku berharap bisa menjadi seperti ibuku, wanita karir yang sukses," kata Tasya dengan penuh harapan.

Bagi Tasya, kecantikan memiliki makna yang luas. "Beauty itu bukan hanya cantik untuk wanita, tapi bisa diartikan sebagai keindahan dalam banyak hal," ungkapnya. Terpilih sebagai salah satu The Alpha Under 40 oleh HighEnd Magazine, Tasya mengungkapkan pandangannya tentang karakter seorang alpha. "Menurut aku, karakter alpha adalah seseorang yang independen, tapi tidak malu untuk meminta bantuan. Kita semua adalah makhluk sosial yang pasti butuh bantuan orang lain. Karakter alpha juga tentang bagaimana kita bisa berkolaborasi, menghargai, dan mengapresiasi orang-orang di sekitar kita yang sudah mendukung kita selama ini."

Tasya juga memberikan pesan kepada mereka yang ingin menjadi beauty content creator. "Konsistensi itu penting. Teruslah mencari jati diri dan jangan saling menjatuhkan. Saling support satu sama lain, karena menjelekkan orang lain tidak akan membuat kita lebih baik. Semakin baik kepribadian yang kamu miliki, semakin baik pula karirmu. Jujur dan amanah terhadap audiens, serta buat personal branding yang kuat. Personal branding yang baik adalah kekuatan yang membedakan kita dari yang lain dan menjaga kredibilitas karir kita," tutupnya.