Jenama kopi Arabica yang sangat ikonis, Bacha Coffee, kini hadirkan gerai pertamanya di Indonesia, tepatnya di Plaza Senayan.
Bacha Coffee, jenama kopi legendaris yang dikenal dengan 100% Arabica berkualitas tinggi, kini resmi membuka gerai pertamanya di Indonesia. Berlokasi di Plaza Senayan, Jakarta, kehadiran Bacha Coffee tentu menjadi angin segar bagi para pecinta kopi di tanah air yang menginginkan pengalaman menikmati kopi yang mewah dan autentik.
Gerai ini tidak hanya menawarkan kopi, tetapi juga pengalaman budaya yang terinspirasi dari sejarah panjang dan tradisi kopi Arab yang mendunia.
Interior gerai Bacha Coffee di Plaza Senayan menampilkan keindahan arsitektur bergaya Maroko, memadukan nuansa tradisional dengan kemewahan modern. Dari marmer yang menghiasi meja hingga detail mozaik yang artistik, suasana di dalam gerai mencerminkan dedikasi Bacha Coffee terhadap seni hidup yang halus. Setiap sudut dari gerai ini dirancang dengan teliti, menciptakan suasana yang hangat dan elegan, mengundang pengunjung untuk menikmati setiap tegukan kopi dengan santai.
Di sini, para tamu bisa bersantai di kursi-kursi nyaman sambil menyeruput kopi yang disajikan dalam teko leher angsa yang elegan, diiringi suara merdu burung dan suasana yang damai. Setiap cangkir kopi disajikan dengan penuh perhatian, mengedepankan kualitas dan kesempurnaan rasa.
Sejarah kopi Arabica sendiri sangat panjang dan penuh misteri. Meskipun tidak ada catatan pasti tentang bagaimana atau kapan tanaman Coffea arabica pertama kali ditemukan, umumnya dipercaya bahwa kopi ini berasal dari tanaman liar yang tumbuh di Kaffa, Ethiopia. Suku Galla yang nomaden di wilayah tersebut telah lama mengetahui khasiat energinya, mencampur buah kopi dengan ghee untuk memberikan tenaga kepada prajurit mereka dalam pertempuran.
Seiring waktu, kopi menyebar ke Semenanjung Arab, salah satunya berkat seorang sarjana Maroko bernama Abu al-Hasan al-Shadhili yang membawa kopi ke Yaman setelah merasakan manfaatnya yang menyegarkan. Kota pelabuhan Moka di Yaman kemudian menjadi pusat perdagangan kopi dan dari sinilah kopi mulai dikenal dunia.
Cerita Bacha Coffee sendiri berakar dari tahun 1910 di Marrakesh, Maroko, ketika Dar el Bacha, atau yang dikenal sebagai "rumah sang pasha”, dibangun. Istana megah ini menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh politik, seni, dan budaya terkenal pada masanya. Di sana, para tamu terhormat seperti penulis Colette, komposer Maurice Ravel, sutradara Charlie Chaplin, entertainer Josephine Baker, hingga pemimpin dunia seperti Franklin Roosevelt dan Winston Churchill, menikmati kopi Arabica terbaik dalam suasana yang elegan.
Istana ini, dengan dekorasi mewahnya seperti langit-langit kayu yang diukir indah, lantai marmer berpola hitam-putih, serta mozaik zellige berwarna-warni, menjadi simbol dari kemewahan dan seni hidup yang halus. Namun, setelah Perang Dunia II, istana ini tertutup selama lebih dari 60 tahun, menjadi kapsul waktu yang mempertahankan sisa-sisa era kejayaan tersebut.
Pada tahun 2017, setelah dua tahun restorasi yang cermat, Dar el Bacha kembali dibuka sebagai Museum Cultural Confluences, menghadirkan kembali keindahan arsitektur dan suasana mewah masa lalu. Di dalam museum ini, Bacha Coffee Room hadir dengan konsep yang mengedepankan keanggunan dan ketelitian dalam setiap penyajiannya. Bacha Coffee pun mengembangkan konsep serupa di berbagai negara, termasuk di Asia dan Eropa, membawa cita rasa kopi Arabica ke seluruh dunia.
Kini, dengan lebih dari 200 varian kopi Arabica murni yang diambil dari 35 negara penghasil kopi terbaik, Bacha Coffee mempersembahkan pengalaman unik bagi pencinta kopi di Indonesia. Setiap biji kopi dipilih dengan cermat dari perkebunan terbaik, diproses secara hati-hati untuk menjaga kesegaran dan keaslian rasa.
Pilihan kopi single origin seperti Grand Moka Matari, Zanzibar Gold, dan Java Blue tersedia untuk dinikmati, bersama dengan berbagai varian kopi beraroma eksklusif seperti Magic Istanbul dan Sweet Mexico, yang diracik khusus oleh master blender berpengalaman. Teknik pemanggangan tradisional yang digunakan memastikan setiap kopi diproses dengan cara yang paling tepat, menghadirkan keunikan rasa dari setiap varian kopi.
Selain itu, Bacha Coffee juga menawarkan lebih dari sekadar kopi. Pengunjung dapat menikmati berbagai sajian makanan yang menggoda seperti croissant renyah dan menu makanan dengan sentuhan kopi, seperti pastilla yang diinfus dengan kopi atau bebek konfit dengan saus kopi. Pengalaman kuliner yang ditawarkan di Bacha Coffee menyempurnakan perjalanan menikmati kopi, membawa pengunjung pada petualangan rasa yang lengkap.
Sejak pendirian kembali di Marrakesh, Bacha Coffee telah menetapkan pusat operasionalnya di Singapura dan memperluas jaringan internasionalnya dengan membuka gerai-gerai di berbagai negara, termasuk Prancis dan kawasan GCC. Gerai Plaza Senayan ini adalah bukti komitmen Bacha Coffee untuk menghadirkan pengalaman kopi terbaik di dunia, kini di Indonesia.
Dengan kehadiran gerai pertamanya di Jakarta, Bacha Coffee berharap bisa menjadi tempat favorit baru bagi pencinta kopi di Indonesia, menawarkan tidak hanya kopi berkualitas tinggi tetapi juga pengalaman yang kaya akan sejarah, budaya, dan kemewahan.