Memberikan harapan baru bagi masyarakat, terapi sel kini menjadi solusi inovatif dalam mencegah dan mengobati kanker serta penyakit degeneratif.
Dalam dunia kesehatan, terapi sel muncul sebagai terobosan untuk menangani penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan. Metode ini menggunakan teknologi canggih untuk memperbaiki dan memperkuat sel-sel tubuh, sehingga mampu melawan penyakit seperti kanker dan gangguan degeneratif. Popularitas terapi ini terus meningkat, termasuk di Indonesia, dimana kasus kanker semakin sering ditemukan pada usia muda.
Kanker kini bukan lagi penyakit yang hanya menyerang kelompok lansia. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), satu dari lima orang berpotensi mengidap kanker dalam hidup mereka. Peningkatan kasus ini menjadi perhatian serius, karena gejala awal pada kasus ini sering kali tidak terdeteksi. Menanggapi situasi ini, para ahli mulai mengarahkan perhatian pada terapi sel, seperti Natural Killer Cell (NK Cell) dan Stem Cell, sebagai metode preventif yang efektif.
Umar Luther, Head Consultant Celconta Indonesia, menjelaskan terapi sel yang bisa dijadikan solusi penyakit degeneratif, “Terapi sel bukan hanya menjanjikan untuk mengatasi kanker, tapi juga dapat membantu mengatasi penyakit-penyakit degeneratif seperti gagal ginjal,” ujar Umar dalam sesi talk show di pameran Medical and Wellness World Tourism Expo 2024 (MWWTE 2024) di Jakarta Convention Center, Jumat (15/11/2024).
Salah satu keunggulan terapi sel adalah kemampuannya untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. NK Cells, misalnya, memainkan peran penting dalam membunuh sel-sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker. Selain itu, terapi ini juga membantu tubuh memproduksi kembali sel-sel imun yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan secara menyeluruh.
Di sisi lain Stem Cell juga dikenal sebagai sel induk yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel dalam tubuh. Sel ini tidak hanya membantu dalam regenerasi jaringan, tetapi juga efektif dalam menangani penyakit degeneratif seperti gagal ginjal. Dengan kombinasi NK Cells dan Stem Cell, terapi ini menawarkan solusi bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan dalam jangka panjang.
Tidak sedikit tokoh terkenal Indonesia yang berbagi pengalaman positif setelah menjalani terapi sel. Feni Rose, misalnya, merasa bahwa terapi ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga membantu menjaga penampilan. “Setelah mendengar cerita Caren, saya merasa yakin untuk mencoba terapi sel. Prosesnya pun jelas, kita harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu untuk melihat kondisi sel-sel tubuh kita. Setelah itu baru bisa menjalani terapi sesuai hasil pemeriksaan,” kata Feni Rose.
Dewi Gita juga menceritakan perjalanannya dalam memanfaatkan terapi sel. Setelah memulai dengan NK Cell, ia melanjutkan dengan kombinasi terapi Stem Cell untuk hasil yang lebih optimal. “Setelah melihat dan menikmati pengalaman stem cell di Celconta di China, dari yang tadinya Cuma ingin NK terus jadi lanjut ikut stem cell juga,” tambahnya.
Penerapan terapi sel tidak hanya melibatkan aspek medis, tetapi juga memerlukan kolaborasi antara sektor kesehatan dan teknologi. Menurut Umar, pengembangan lebih lanjut dalam terapi sel akan menjadi kunci untuk menghadapi tantangan kesehatan di masa depan. “Dengan kemajuan teknologi dan pemahaman yang lebih baik, kita bisa memberikan solusi lebih efektif untuk pencegahan kanker dan penyakit lainnya,” tutupnya.
Terapi sel tidak hanya membuka peluang baru dalam pengobatan tetapi juga menjadi langkah preventif yang revolusioner. Dengan semakin banyaknya penelitian dan inovasi di bidang ini, terapi sel berpotensi menjadi standar baru dalam dunia kesehatan, memberikan harapan nyata bagi banyak orang di seluruh dunia.