Share
Taufan Purbo Kusumo, Membawa Passion dan Cinta dalam Setiap Peran di Teater Musikal
Dewi Anggriani Siregar
18 October 2024

"Dream big, jangan pernah patah semangat. Awali setiap langkah dengan passion dan cinta. Selalu ingatkan diri kenapa kita bisa sampai di titik ini dan kenapa kita mencintai bidang ini. Saat memainkan sebuah peran, terimalah karakter tersebut sepenuhnya dalam diri kita, karena apapun yang dilakukan dengan cinta, pasti akan sampai ke hati para penikmatnya."


Taufan Purbo Kusumo adalah aktor teater musikal multitalenta yang juga berkarier sebagai penyanyi dan model. Kecintaannya pada musik sudah muncul sejak dini, membawanya menuju berbagai kesempatan besar. Perjalanan Taufan di dunia teater musikal dimulai secara tak terduga di London School of Public Relations (LSPR), ketika ia terpilih sebagai pemeran utama dalam audisi untuk produksi musikal kampus. Sebelum itu, pada tahun 2006, Taufan sudah sempat terjun ke dunia akting lewat drama televisi dan film. Namun, ia kemudian memutuskan untuk sepenuhnya mendedikasikan dirinya pada teater musikal.

Salah satu momen paling berkesan dalam karier Taufan adalah saat audisi untuk Semut Merah Semut Hitam di hadapan tokoh-tokoh industri terkenal seperti Ari Tulang, Titi Puspa, dan Dian HP. Pengalaman ini memotivasinya untuk lebih serius mendalami teater musikal. Ia menyadari perbedaan besar antara teater dan film, di mana akting teater membutuhkan ekspresi, gestur, dan gerakan tubuh yang lebih tegas untuk menarik perhatian penonton. Kompleksitas teater musikal—yang memadukan akting, bernyanyi, dan koreografi—semakin menumbuhkan kecintaannya pada seni ini.

“Popularitas teater musikal di Indonesia semakin meningkat," kata Taufan. "Semakin banyak orang yang tertarik, dan saya rasa ini tidak terlepas dari pengaruh internasional, termasuk film. Bahkan, sinema Indonesia mulai memasukkan elemen musikal. Sejak kecil, saya tertarik dengan film musikal animasi, terutama dari Disney, yang memicu minat saya di industri ini. Dan sekarang, kita bisa melihat banyak komunitas dan rumah produksi yang fokus pada teater musikal." ungkapnya.

Keluara Cemara

Taufan juga menyoroti bahwa komunitas teater musikal berkembang di seluruh negeri, bahkan di daerah-daerah. Ia percaya bahwa cerita rakyat dan legenda Indonesia memiliki potensi besar sebagai bahan untuk produksi masa depan. "Untuk mengangkat teater musikal Indonesia, kita harus mulai dari cerita kita sendiri. Warisan budaya kita yang kaya layak dipertunjukkan di panggung dunia," ujarnya. Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. "Teater musikal adalah bentuk seni yang sangat imajinatif dan kolaboratif. Untuk mewujudkan visi tersebut, kita membutuhkan akses ke panggung, peralatan, dan fasilitas yang memadai. Dukungan pemerintah dalam menyediakan tempat yang sesuai akan sangat membantu." tutur Taufan.

Sebagai seniman yang sangat terhubung dengan karyanya, Taufan berbicara tentang persiapan emosional dan fisik sebelum tampil. Pendekatan dasarnya adalah menggabungkan akting dan bernyanyi, memastikan setiap nada membawa kedalaman cerita yang ia sampaikan. Menjaga kebugaran fisik juga sangat penting, karena ia meyakini hal tersebut adalah dasar dari penampilan yang kuat. Sebelum naik panggung, Taufan memiliki ritual pra-pertunjukan yang melibatkan meditasi dan peregangan, memungkinkan dirinya menyelaraskan energi dengan panggung dan suasana sekitarnya.

Dalam beberapa bulan ke depan, Taufan akan terlibat dalam beberapa proyek menarik yang belum bisa ia spill seutuhnya, termasuk penampilannya di Festival Musikal Indonesia ke-3 pada bulan Oktober ini. Ia juga memiliki mimpi untuk mengeksplorasi peran dalam film musikal, impian yang terus ia perjuangkan. Baru-baru ini, Taufan juga terlibat dalam proyek seperti Pagelaran Sabang Merauke dan Musikal Keluarga Cemara, semakin memperkuat posisinya di dunia teater musikal Indonesia.