Share
Sulit Menolak Dan Banyak Berkorban Demi Buat Orang Lain Senang? Inilah Ciri People Pleaser dan Cara
Annisa Indah
27 September 2021

Apakah Anda selalu berusaha menyenangkan orang lain daripada menyenangkan diri sendiri, bahkan sampai mengorbankan bahkan waktu atau energy? Mungkin Anda adalah seorang ‘people pleaser’. Berikut ciri-cirinya dan cara mengatasinya.


Sifat ‘people pleaser’ dapat muncul karena berbagai hal. Dilansir dari Riliv sebagai aplikasi konsultasi psikologi dan sumber informasi kesehatan mental, ‘people pleaser’ dapat muncul karena kepercayaan diri yang rendah, yang dipicu oleh berbagai factor seperti trauma sampai orang tua yang menuntut anaknya untuk menjadi pribadi yang membanggakan. Namun sayangnya, people pleasing dapat memunculkan rasa frustrasi, karena orang-orang yang memanfaatkan people pleaser tidak menyadari pengorbanan yang diberikan.

Beberapa ciri-ciri ‘people pleaser’ antara lain sering meminta maaf meskipun tidak salah, memerlukan validasi dari orang lain, dan merasa bersalah setelah melakukan sesuatu.

Jika Anda merasa bahwa Anda seorang people pleaser, berikut beberapa cara agar Anda mulai lebih banyak memvalidasi diri sendiri dan berhenti melupakan kebahagiaan diri sendiri dan menguras banyak energi, demi pujian dari orang lain.

1. Tidak meng-iya-kan semua ajakan
Walau sulit untuk berkata tidak, namun penting untuk menyadari kondisi diri dan mempertimbangkan, apakah memenuhi ajakan tersebut memang untuk membuat diri kita senang atau demi menyenangkan yang mengajak. Mulailah tetapkan batasan untuk mengetahui apa yang kita inginkan, suka, dan mampu.

Ketika menolak ajakan, dapat dilakukan dengan sopan dan memberi penjelasan yang jelas. Untuk menghindari menyakiti perasaan orang lain, bisa diawali dengan pujian dan akhiri dengan terima kasih, seperti "Terima kasih sudah mengajak aku, sayangnya aku tidak bisa hadir, tapi lain kali beritahu aku ya."

2. Tidak melontarkan permintaan maaf pada setiap kejadian

Jangan meminta maaf hanya karena kamu ingin merasa lebih baik mengenai dirimu sendiri. Permintaan maaf tidak ada artinya kalau tidak sungguh-sungguh.

3. Validasi dan apresiasi diri Anda sendiri

Anda berharga. Perasaan Anda valid. Lakukan aktivitas yang membuat Anda merasa senang karena mencapai sesuatu. Bersenang-senanglah bersama teman-temanmu tanpa harus melakukan sesuatu untuk mereka.

Yang terpenting, nikmati kebahagiaan yang kamu rasakan tanpa merasa bersalah. Kalau kamu merasa senang, kamu tidak perlu menyenangkan orang lain.

4. Mendapatkan pertolongan dari profesional
Jika kamu merasa butuh untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, maka kamu bisa segera konsultasi dengan psikolog. Konsultasi kesehatan masa kini sudah semakin canggih, bahkan Anda dapat berkonsultasi dari apps, seperti di Riliv.