Selain terkenal karena sirkuit MOTOGP, Mandalika memiliki sejumlah tempat menawan yang wajib masuk menjadi bucket list wisata Anda.
Indonesia akhirnya memiliki sebuah sirkuit MOTO GP yang berstandar internasional di Mandalika, yang berlokasi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sirkuit ini rencananya akan menjadi seri penutup dari Superbike World Championship atau WSBK 2021 pada 19-20 November 2021. Tidak hanya itu, Mandalika bahkan ikut dipilih sebagai destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Jadi apa saja tempat wisata menarik di Mandalika.
Pantai Seger
Pantai ini menjadi tempat wisata yang melegenda dan menjadi tempat pelaksanaan pesta adat Bau Nyale setiap tahunnya. Para wisatawan dan warga lokal berbondong-bondong menuju bibir pantai untuk menangkap cacing laut yang dianggap sebagai jelmaan Putri Mandalika, sebuah legenda yang dipercaya sejak lama.
Pantai ini berlokasi di wilayah Desa Sukadane yang masih satu garis pantai dengan Pantai Kuta Lombok. Jika Anda ingin melihat pemandangan yang berbeda, Anda dapat naik ke atas bukit di bibir pantai dan menikmati pesona keindahan Pantai Seger dari atas bukit sambil menikmati sunset di sana.
Pantai Tanjung Aan
Pantai Tanjung Aan yang indah tidak boleh Anda lewatkan ketika berada di Mandalika. Pantai ini berhadapan langsung dengan Samudra Hindia sehingga airnya terlihat lebih jernih dan kebiruan. Pasir di pantai ini juga menyerupai merica sehingga nyaman ketika diinjak.
Pantai ini sangat cocok bagi Anda yang suka berenang dan relax, karena memiliki ombak yang tenang. Mereka juga menyediakan sebuah spot ayunan kayu dengan background pemandangan laut yang sangat indah sehingga dapat menjadi tempat instagramable untuk melakukan foto.
Desa Adat Sade
Desa Adat Sade merupakan salah satu tempat wisata budaya yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di Mandalika. Di sini merupakan tempat tinggal asli suku sasak yang merupakan suku asli lombok yang tetap memegang teguh budaya tradisional mereka.
Di sini Anda dapat belajar secara langsung cara menenun kain, serta akan diajarkan cara memancing atau menjala ikan. Rumah-rumah di desa itu masih tradisional dengan atap rumah yang terbuat dari ijuk dan bagian temboknya terbuat dari anyaman bambu dan lantainya masih beralaskan tanah, serta tidak menggunakan fasilitas listrik.