Sebagai seorang penampil yang telah lama berkecimpung di dunia teater musikal, Andrea Miranda tak pernah berhenti menempatkan keotentikan diri dalam setiap karyanya.
Andrea Miranda memiliki semua kualitas yang dicari dalam seorang pemeran utama wanita di musikal: suara merdu, aura anggun, dan sikap yang menyenangkan. Ia seperti punya kemampuan istimewa yang dapat membuat setiap lagu yang dibawakan terasa manis di telinga pendengarnya. Sebagai salah satu pemeran musical yang paling dihormati di industri teater Indonesia, kariernya telah diwarnai berbagai pertunjukan musikal, baik produksi lokal seperti Gita Cinta, Opera Ainun, Ibu, maupun karya berlisensi internasional seperti Hairspray, The Last Five Years, dan Rent.
Belum lama ini pun ia sukses memerankan karakter utama, Emak, dalam pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara yang berhasil menjadi blockbuster beberapa bulan silam. Pertunjukan tersebut berlangsung selama satu bulan selama liburan sekolah dan menceritakan kisah sebuah keluarga yang mengalami perjalanan dari kekayaan menuju kehidupan yang lebih sederhana. Mereka terpaksa meninggalkan kota besar dan tinggal di sebuah desa, di mana mereka harus beradaptasi dengan tantangan baru, baik dari dalam keluarga maupun lingkungan sekitar.
"Sebagai orang Sunda asli, saya sangat bangga bisa terlibat dalam musikal ini, karena ini adalah musikal pertama yang sangat kuat akar budayanya pada budaya Sunda. Karakter saya, Emak, memiliki banyak layer yang rumit. Emak menghadapai segala sesuatu dengan ketenangan dan logika, bahkan dalam di saat ia sedih atau marah. Sebagai perekat yang menjaga keutuhan keluarga, ia harus tetap kuat untuk suami dan anak-anaknya, meskipun menghadapi perjuangan internalnya sendiri," ujar Andrea, yang menyelesaikan pendidikan Musik di Universitas Pelita Harapan serta Musical Theater di Berklee College of Music dan New York Film Academy.
Setiap ia berperan di musikal yang baru, Andrea biasanya akan meneliti secara detail tentang siapa karakter yang ia perankan. “Semua pertanyaan tentang siapa karakter itu sebenarnya bisa kita temukan jawabannya dari naskah, lagu-lagu, atau liriknya. Kurang lebih seperti menyusun serangkaian bagian-bagian puzzle kecil menjadi satu gambar yang utuh. Bahkan saat kami mulai workshop dan latihan, terkadang kami menemukan hal-hal baru dalam cara kami menginterpretasikan lagu atau naskahnya. Proses ini dapat terus berkembang, bahkan sampai pertunjukan terakhir. Mengapa? Karena keindahan teater musikal terletak pada cara kita memperlakukan setiap pertunjukan seolah-olah itu adalah yang pertama. Saya suka sekali mendapatkan hal-hal baru ini,” katanya sambil tersenyum.
Memulai karier pada 2009, Andrea telah meraih kesuksesan yang gemilang di dunia teater musikal selama 15 tahun terakhir dan sudah menyaksikan sendiri pertumbuhan industri ini di Indonesia. "Dalam lima tahun terakhir, kami melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah produksi musikal panggung serta minat penonton. Ini bukti bahwa teater musikal semakin diterima oleh masyarakat luas. Menurut saya ini menunjukkan model bisnis yang sangat menjanjikan, dan juga bisa menempatkan industri ini pada pertumbuhan yang lebih besar lagi di masa depan. Intinya, saya sangat optimis tentang masa depan teater musikal di Indonesia.”
"Kepuasan terbesar saya sebagai penampil di panggung adalah ketika saya tahu bahwa saya telah memberikan yang terbaik dalam setiap pertunjukan, meskipun apa yang 'terbaik' itu bisa berbeda dari hari ke hari. Ketika saya bisa meninggalkan panggung tanpa penyesalan tentang pilihan yang saya buat—baik dalam berakting, bernyanyi, atau bahkan improvisasi kecil—itulah saat saya merasa puas. Lebih baik lagi, jika cerita yang kami sampaikan bisa menyentuh penonton, itu adalah hal yang benar-benar berarti bagi saya," jelas Andrea seraya menutup wawancara.
