Terkenal dengan rasanya yang enak, dimsum menjadi salah satu makanan asal China yang paling populer di seluruh dunia. Makanan yang biasanya menjadi pendamping minum teh ini berhasil menarik perhatian seluruh dunia karena rasanya yang cocok di lidah semua orang.
Makanan pendamping ini awalnya hanya dapat dinikmati oleh raja di Tiongkok sejak tahun 206 sebelum masehi (SM). Namun seiring berjalanya waktu dimsum bisa dinikmati oleh seluruh kalangan seperti para petani dan pedagang untuk menjadi makanan di sore hari dengan teh.
Walaupun di tengah kepopuleran dimsum sebagai makanan pendamping, banyak berita beredar, konon memakan dimsum dengan teh akan membuat tubuh menjadi gemuk. Tentu Saja banyak orang tidak menghiraukan informasi tersebut dan membuat dimsum tidak tertinggalkan sebagai salah satu makanan wajib pendamping teh.
Tradisi Yum Cha atau meminum teh dengan dimsum ini merupakan salah satu tradisi yang semakin dikenal penjuru dunia. Mereka memiliki aturan tersendiri ketika memakan Dimsum dengan teh bersama keluarga.
Keluarga atau teman harus mengelilingi meja sambil mengobrol dengan menikmati sajian Dimsum dan teh. Ketika teh sudah habis maka mereka akan menyandarkan teko teh untuk memberikan isyarat kepada pelayan bahwa teh perlu diisi kembali.
Selain tradisi Yum Cha yang masih menjadi suatu tradisi yang kental disana, keunikan lainya adalah banyaknya varian yang ada pada Dimsum. Kurang lebih terdapat 1000 macam varian yang yang dapat dinikmati bagi para pecinta Dimsum di seluruh dunia.
Salah satunya yang menyukai hidangan Dimsum adalah orang Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya restoran chinese food yang menyediakan varian Dimsum sebagai makanan pendamping dengan rasa yang sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Tidak heran Dimsum menjadi makanan yang terkenal dan enak untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia.