Ada pepatah mengatakan “musuh terbesar setiap orang adalah diri sendiri”. Ternyata pernyataan itu benar adanya. Yuk berkenalan dengan hal yang namanya self-sabotage atau sabotase diri.
Apa Sih Self-Sabotage Itu?
Self-sabotage adalah perilaku yang secara tidak sadar mencegah seseorang untuk melakukan apa yang sebenarnya diinginkan untuk mencapai tujuan. Terlihat seram bukan? Justru yang menghalangi kita untuk mencapai tujuan adalah diri sendiri.
Apa tanda-tanda Self-Sabotage?
Dilansir dari klikdokter, menurut Gracia, seorang psikolog, terdapat beberapa tanda-tanda yang dapat dikenali ketika melakukan self-sabotage yaitu menunda pekerjaan yang seharusnya sudah diselesaikan, memilih pergi ketika hal yang dilakukan tidak berjalan dengan lancar, merendahkan diri sendiri, hingga memiliki hubungan dengan orang yang memberi pengaruh buruk.
Penyebabnya Apa?
Self-Sabotage ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti trauma masa lalu, perasaan rendah diri, takut menerima kegagalan, sampai adanya keinginan untuk selalu memegang kendali.
Cara Mengatasi Self-Sabotage
Ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi sabotase diri
1. Menyadari perilaku Self-sabotage
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menyadari sabotase diri adalah perilaku yang merugikan dirimu. Lalu mulai dari situ, coba telaah penyebab dari perilaku tersebut dan apa yang menjadi pemicunya. Lalu, ketika sudah menemukan penyebabnya, mulailah untuk mengubah perilaku sabotase diri dengan hal yang positif.
2. Berusaha menerima kegagalan
Menerima kegagalan bukanlah sebuah hal yang mudah. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk dengan lapang dada menerima kegagalan adalah tidak berekspektasi terlalu tinggi, karena mungkin hal inilah yang bisa membuat kita sakit hati dan malah melakukan sabotase diri sendiri.
3. Buat komitmen dengan diri sendiri untuk keluar dari siklus perilaku tersebut
Buatlah komitmen untuk mau keluar dari siklus perilaku sabotase diri, karena motivasi paling tinggi ada pada dirimu sendiri. Kamu tidak perlu memaksakan diri, cukup lakukan semua dengan perlahan.
Apabila kamu sudah melakukan ketiga hal tersebut dan masih butuh bantuan, segeralah temui ahli atau psikolog.