Share
Dari Fine Dining ke Fine-Casual, Ini Perubahan Tren Kuliner di Tahun 2026 Mendatang
Putrika Annaya Salsabila
17 October 2025

Marriott International memetakan tren kuliner pada tahun 2026 melalui laporan ‘Future of Food’, menunjukkan kenyamanan dan cita rasa lokal menjadi simbol kemewahan baru.


Marriott International baru saja meluncurkan laporan ‘The Future of Food 2026’ yang membahas bagaimana dunia kuliner di Asia Pasifik sedang berubah. Saat ini, kemewahan dalam dunia restoran tak lagi selalu soal suasana formal dan hidangan mewah yang kaku. Orang-orang kini lebih tertarik pada kenyamanan dan pengalaman makan yang terasa lebih santai, personal, dan tetap berkualitas.

Laporan ini melibatkan wawasan dari puluhan chef ternama, mixologist, serta survei ke ratusan properti Marriott di 20 negara kawasan Asia Pasifik. Hasilnya menunjukkan, semakin banyak tamu yang memilih pengalaman makan tanpa tekanan, di mana menu comfort food disajikan dengan tampilan dan rasa premium.

Ayam goreng dengan taburan caviar dan menu à la carte yang fleksibel kini mulai menggantikan menu multi-hidangan yang formal. Sebanyak 59% hotel Marriott di Asia Pasifik mencatat tamu mereka lebih suka suasana santai dibandingkan tahun sebelumnya.

future of food 1

Pengalaman makan juga semakin inovatif. Restoran di kawasan ini menawarkan berbagai konsep interaktif, mulai dari makan dalam gelap hingga seni kuliner yang mengajak pengunjung ikut merasakan lebih dari sekadar rasa. Sekitar 48% tim F&B melihat peningkatan permintaan akan pengalaman bersantap yang seru dan penuh interaksi. Makan kini bukan hanya soal makanan enak, tapi tentang menikmati suasana dan cerita di balik hidangan.

Tren lain yang semakin kuat adalah penggunaan bahan lokal. Sekitar 85% hotel Marriott sudah mengutamakan bahan dari daerah masing-masing untuk menu mereka. Chef makin sering mengeksplorasi rempah, sayur, bumbu, dan resep lama untuk menciptakan menu yang otentik dan berbeda dari restoran lain.

future of food 2

Tak ketinggalan, teknologi pun berperan besar. Sekitar 76% hotel menggunakan AI untuk mengelola reservasi dan menciptakan menu yang sesuai tren, serta memanfaatkan media sosial sebagai salah satu faktor tamu dalam memilih restoran. Dunia bar juga berubah; kini ada lebih banyak pilihan minuman rendah alkohol, kreasi koktail omakase, dan konsep minum yang ramah kesehatan dan personal.

Sementara itu, chef muda generasi baru membuat nama Asia makin dikenal di ranah internasional. Mereka berkolaborasi dengan petani lokal, memakai teknik modern, dan membawa resep tradisional ke level yang lebih tinggi—bahkan sampai ke jajanan kaki lima yang dikemas dengan sentuhan baru.

Isu keberlanjutan juga menjadi prioritas. Banyak hotel mulai menggandeng petani lokal dan menjalankan program makanan ramah lingkungan untuk mendukung perubahan gaya hidup sehat serta menjaga keberagaman pangan.

future of food 3

Melalui laporan ini, Marriott International menunjukkan bahwa masa depan kuliner Asia Pasifik bukan hanya soal makanan enak, tetapi bagaimana menciptakan pengalaman yang nyaman, penuh cerita, relevan, dan mudah diingat bagi setiap tamu.