Share
16 Tahun di Dunia Teater Musikal, Venytha Yoshiantini Tak Terhentikan dan Terus Bersinar!
Trisha Aulia
18 October 2024

Lewat teater musikal, Venytha Yoshiantini membuktikan bahwa dirinya terlahir untuk bersinar seterang bintang-bintang yang menggariskan takdirnya.


Menguasai peran sebagai sutradara, aktor, penyanyi, penari, dan pelatih, Venytha Yoshiantini adalah contoh nyata dari sosok serba bisa. Mulai dari memerankan karakter kecoa dalam "Rochee: The Friendliest Cockroach" hingga berkolaborasi dengan panggung bergengsi West End London, ia telah mendedikasikan 16 tahun terakhir untuk menyempurnakan keahliannya. Kini, ia berdiri sebagai salah satu tokoh penting di kancah teater musikal Indonesia.

Perjalanan Venytha menuju kesuksesan didorong oleh motivasi yang sederhana, yakni kecintaannya pada seni pertunjukan. "Saya sebenarnya tidak terlalu suka sekolah dan merasa tidak cocok bekerja di bidang lain," akunya sambil tertawa. "Tapi saya suka bernyanyi dan menari, jadi begitu menyadari bahwa itu bisa menjadi karier, saya langsung terjun," lanjutnya.

Semangat ini membawanya ke Singapura, di mana ia menjadi orang Indonesia pertama yang meraih Diploma dengan predikat terbaik dalam jurusan Theater dari Nanyang Academy of Fine Arts, dan lulus dengan First-Class Honors dalam BA(Hons) Musical Theater dari LASALLE College of the Arts. Selama satu dekade di Negeri Singa, Venytha juga mengasah kemampuannya sebagai pemain lepas sebelum akhirnya memutuskan kembali ke Indonesia pada tahun 2018.

Sepulangnya ke tanah air, seniman berdarah Jepang-Indonesia ini mendirikan perusahaan teaternya sendiri, TEMAN (Teater Musikal Nusantara). Sejak itu, ia tak henti-hentinya memproduksi pertunjukan teater musikal yang memukau, yang menjadi wadah bagi talenta lokal untuk bersinar. Salah satu pencapaiannya baru-baru ini adalah "Musikal Keluarga Cemara", di mana ia berperan sebagai Cici. Pertunjukan ini sukses besar, dengan 30 kali pementasan yang selalu ramai penonton.

Disambut oleh ribuan orang di setiap pementasan, Venytha mengaku sangat senang melihat bagaimana masyarakat Indonesia akhirnya mulai menyukai teater musikal. "Orang-orang datang ke saya dan bilang mereka sangat kagum—mereka tidak menyangka teater musikal di Indonesia bisa sekeren ini! Itu membuat perjuangan saya tidak sia-sia," ujarnya dengan senyum lebar, mengingat tantangan yang ia hadapi saat membangun penonton di awal kariernya.

Venytha Yoshiantini

Meskipun popularitas teater musikal di Indonesia semakin meningkat, ia mengakui bahwa bidang ini masih menghadapi banyak rintangan. "Banyak orang di luar sana yang menganggap bahwa musikal teater itu seni yang mudah. Mereka berpikir hanya butuh haha-hihi, lala-lili, dan joget-joget, padahal proses kreatifnya sangat kompleks dan memerlukan keterampilan teknis tinggi untuk mewujudkan semuanya," jelasnya.

Venytha juga menyentuh sifat industri yang cukup niche, yang membuat sulit untuk menarik penonton yang lebih luas. "Berbeda dengan film yang bisa ditonton jutaan orang, produksi teater biasanya memiliki audiens yang lebih kecil. Harapan saya, menonton teater bisa menjadi kebiasaan umum seperti menonton bioskop di Indonesia. Jika orang bisa terus mendukung dan menghargai seni ini, kita akan melihat industri ini berkembang," tambahnya.

Namun, segala tantangan tersebut tidak membuat Venytha gentar. Ia begitu mencintai pekerjaannya dan tidak bisa membayangkan dirinya melakukan hal lain. Setiap peran yang ia jalani—baik sebagai sutradara yang mengarahkan setiap detail pertunjukan, aktor yang menikmati setiap momen di atas panggung, maupun pelatih yang melatih generasi berikutnya—memberikan kebahagiaan tersendiri. Karena itu, ia selalu bersenang-senang menikmati setiap prosesnya.

Ke depan, ia bermimpi suatu hari nanti bisa menyutradarai sebuah musikal Indonesia yang bisa mendunia dan mewakili budaya negaranya di panggung internasional. "Saya ingin menciptakan sesuatu seperti 'Miss Saigon' atau 'The King and I'—tapi dengan cerita yang khas Indonesia," ungkapnya. Dan untuk peran impiannya? Memerankan Elphaba dalam "Wicked" berada di puncak keinginannya.

Dalam pesan penutupnya kepada pembaca HighEnd Magazine, Venytha menitipkan nasihat yang diambil dari pengalamannya sendiri. "Enter with passion and never forget your passion. Karena, jujur saja, setiap pekerjaan punya tantangannya. Anda mungkin akan menemukan bahwa pekerjaan ini tidak selalu seindah yang dibayangkan, tapi itu sudah menjadi bagian dari setiap pekerjaan. Namun, jika Anda benar-benar mencintai apa yang Anda lakukan, pasti hikmahnya jauh lebih bermakna!" tegasnya.

Dengan bakat luar biasa dan semangat yang tak pernah padam, Venytha Yoshiantini terus menerangi panggung teater Indonesia. Dalam waktu dekat, ia akan menyutradarai dan berakting dalam beberapa musikal yang akan dipentaskan pada akhir tahun ini dan pertengahan tahun depan. Kita semua akan terus mendukungnya—menyaksikan Venytha menunjukkan kehebatannya, dan membuktikan kepada dunia bahwa ia memang terlahir untuk bersinar.