Share
Rare Marriages, Tiga Varian The Balvenie yang Memadukan Tradisi dan Harmoni Rasa
Bung Bung Mangaraja
20 September 2024

Dikenal secara konsisten memproduksi whisky berkualitas tinggi secara tradisional sejak tahun 1892, The Balvenie tak henti mempersembahkan dedikasinya di dunia liquor dengan cita rasa yang tak tertandingi.


Bagaimana tidak, hingga kini The Balvenie masih menjaga tradisi distilasi turun-temurun, mengelola perkebunan barley sendiri, hingga mengoperasikan traditional malting floor juga memiliki tim coppersmith dan coopers di lokasi produksinya di Speyside, Skotlandia. Sukses dengan berbagai koleksi single malt whisky yang kaya akan harmoni rasa, kini The Balvenie kembali memanjakan para penikmatnya dengan koleksi bertajuk Rare Marriages. Koleksi yang terdiri dari tiga varian, yaitu Twenty Five, Thirty, dan Forty ini diracik dengan distilasi ala The Balvenie sehingga memunculkan karakter unik pada masing-masing whisky, namun dengan keunggulan serupa.

Merayakan kehadiran koleksi Rare Marriages, HIGHEND berkesempatan langsung mencicipi ketiga single malt whisky ini di suatu siang. Bertempat di The Distillers Library, Bumi Pakubuwono, Jyri Pylkkänen, Regional Malts Brand Ambassador William Grant & Sons untuk Asia Tenggara menjamu dengan sajian makan siang yang tentunya berpadu dengan koleksi Rare Marriages. Koleksi Rare Marriages sendiri merupakan bukti nyata dari warisan dan keahlian distilasi The Balvenie yang berakar pada proses 'marriage' atau penggabungan yang kompleks di dalam Traditional Oak Marrying Tun. Seni dan sains berpadu dalam harmoni sempurna lewat pengawasan Malt Master David C. Stewart MBE.

Seri pertama, yaitu The Balvenie Twenty Five memiliki karakter yang sangat kompleks berkat proses penuaan dan pengembangan lapisan rasa yang mendalam, sehingga perpaduan vanila dan madu yang ringan sukses mengimbangi rasa smokey dari rempah-rempah kuatnya. Sebuah pilihan menarik untuk menemani seremoni istimewa. Berikutnya The Balvenie Thirty. Malt Master David C. Stewart MBE menggabungkan tong kayu ek traditional asal Amerika Serikat dan Eropa berusia puluhan tahun dalam proses distilasi untuk menghasilkan whisky dengan kemanisan dan kompleksitas yang luar biasa. Rasa manis ini mengungkapkan kedalaman rasa madu berpadu aroma kayu ek yang elegan, dan kombinasi kulit jeruk kering yang eksotis. Tidak heran jika The Balvenie Thirty ini sukses meraih beberapa penghargaan bergengsi, salah satunya International Wine & Spirit Competition pada tahun 2017 lalu.

Dan yang tak kalah spesial adalah The Balvenie Forty, salah satu edisi paling eksklusif dan langka dari The Balvenie. Whisky ini memiliki rasa manis yang kaya namun halus, dengan karakter paling kuat dalam koleksi Rare Marriages. Pembuatannya pun cukup unik berkat penggunaan tong kayu ek paling langka dari Amerika Serikat dan Eropa yang telah matang dari gudang The Balvenie. Rasa manis dari kayu ek yang beraroma madu dan buah yang kaya, menciptakan harmonisasi rasa yang kuat antara manis juga rempah-rempah hangat, seperti jahe dan jeruk.

Di tengah whisky pairing ini pun, Jyri Pylkkänen, Regional Malts Brand Ambassador William Grant & Sons untuk Asia Tenggara menjelaskan, "Koleksi Rare Marriages adalah bentuk komitmen The Balvenie terhadap keunggulan. Setiap whisky dalam koleksi ini dihasilkan melalui proses pencampuran yang sangat teliti, menciptakan kedalaman dan kompleksitas rasa. Lebih dari sekadar whisky yang istimewa, koleksi The Balvenie Rare Marriages mencerminkan sejarah distilasi serta dedikasi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Setiap botol menangkap warisan The Balvenie, mewakili kemewahan dan keahlian luar biasa yang telah menjadi ciri khas merek ini selama bertahun-tahun”.