Terdengar seperti hal yang sama, kedua langkah penting dalam rutinitas skincare ini ternyata memiliki fungsi yang berbeda.
Ketika mengikuti sebuah skincare routine, langkah hydrating ‘menghidrasi’ dan moisturizing ‘melembapkan’ pasti ditemui dan tidak boleh terlewatkan. Meskipun terdengar sama dan memiliki kemiripan, kedua hal tersebut merupakan langkah dalam rangkaian perawatan wajah yang memiliki manfaat yang berbeda.
Secara umum, yang menjadi pembeda antarkeduanya adalah cara kerjanya. Moisturizer membentuk lapisan penahan pada wajah sehingga mengunci kadar air pada kulit sehingga menghasilkan kulit yang lebih lembap dan halus. Di sisi lain, hydrator mengabsorbsi kadar air dari udara, sehingga menyimpan air pada kulit.
Berikut adalah penjelasan mengenai kandungan dan cara kerja moisturizer dan hydrator beserta manfaatnya untuk berbagai macam jenis kulit.
Moisturizer ‘Pelembap’
Sebagai bahan yang berbasis minyak, moisturizer mengandung bahan oklusif, seperti petrolatum atau minyak mineral, dan emolien seperti ester dan minyak tumbuhan. Pelembap bekerja dengan menciptakan lapisan pada permukaan kulit yang mencegah air keluar, sehingga membuat kulit terasa lebih halus dan tidak terlalu kering.
Kulit yang sering mengelupas biasanya bukan akibat dari kulit yang kurang hidrasi. Hal tersebut menandakan kulit bersifat kering. Untuk mengatasi kulit kering, moisturizer adalah solusi yang tepat. Gunakanlah moisturizer yang tebal. Petrolatum jelly sudah terbukti mampu membantu permasalahan kulit kering. Minyak jojoba dan minyak kelapa juga dapat meredakan kulit kering.
Hydrator ‘Hidrator’
Hydrator adalah bahan yang disebut humektan, seperti gliserin atau asam hialuronat, yang dapat menyerap air dari udara atau kulit dan menahannya pada kulit.
Jika kulit terasa terlalu kencang dan terlihat kusam, itu merupakan ciri-ciri kulit yang kurang hidrasi karena sel-sel kulit kekurangan air. Kurangnya air pada kulit menjadi tanda kulit membutuhkan tambahan air dari luar. Gunakanlah serum yang bersifat menghidrasi. Carilah serum yang menghidrasi dengan asam hialuronat atau lidah buaya. Serum ini mampu menambahkan dosis hidrasi yang sehat kembali ke dalam kulit.
Hydrator tidak hanya diperlukan untuk seseorang dengan kulit dehidrasi. Layaknya tubuh manusia pada umumnya, kulit juga membutuhkan hidrasi dari air. Apapun jenis kulitnya, hidrasi dibutuhkan agar kulit terlihat dan terasa lebih segar.
Kulit berminyak pun bukan jaminan kulit tidak mengalami dehidrasi. Kulit yang tidak terhidrasi dengan baik justru memperparah masalah minyak pada kulit. Fungsi skin barrier pada kulit berminyak seringkali terganggu sehingga sulit mempertahankan kelembapan. Ketika zat air keluar dari kulit, produksi minyak menjadi lebih banyak. Gunakanlah pelembap dan hydrator berbahan dasar air. Bahan water-based tidak mengakibatkan sumbat pada pori-pori. Produk berbahan dasar air juga akan terasa lebih ringan pada kulit.