Molecular Gastronomy merupakan salah satu dari teknik pengolahan makanan yang unik dengan memadukan antara fisika dan kimia dalam pengolahan makanan. Awalnya teknik Molecular Gastronomy ini diperkenalkan oleh Nicholas Kurti yang tertarik dengan sains dan merupakan mantan profesor fisika di Universitas Oxford. Kegemaranya di bidang kuliner dimulai ketika ia menjadi salah satu juru masak.
Nicholas Kurti dikenal sebagai pencetus Molecular Gastronomy. Nama tersebut diambil dari “physiologie du goût” yang didefinisikan sebagai pengetahuan yang cerdas tentang makanan manusia. Sedangkan nama “molekul” didefinisikan sebagai salah satu makanan yang mengandung unsur science yaitu pada biologi, fisika, dan kimia. Makanan yang unik dan khas ini merupakan salah satu percobaan yang menghubungkan antara makanan dengan unsur science sehingga dapat menciptakan makanan yang unik dan jarang ditemui dimana-mana.
Tentu untuk membuat Molecular Gastronomy ini dibutuhkan ilmu mengenai makanan tersebut dan tidak bisa sembarang orang yang membuatnya karena prosesnya cukup rumit dan butuh pemahaman yang lebih untuk memahami tentang teknik makanan satu ini.
Banyak sekali yang mempertanyakan kandungan dari makanan yang diolah melalui proses Molecular Gastronomy. Walaupun sulit diketahui asal makanan tersebut, jika dilihat dari bentuknya, namun Molecular Gastronomy menggunakan bahan yang aman untuk makanan karena terdiri dari ekstrak tumbuhan yang pastinya sudah diteliti dan disertifikasi secara global.
Makanan unik ini bisa Anda temukan juga di Jakarta. Salah satunya pelopor dari Molecular Gastronomy yaitu Namaaz Dining yang sudah bertahun tahun menyajikan makanan unik menggunakan teknik Molecular Gastronomy dan pastinya menghadirkan sensasi yang unik dan enak untuk dinikmati.