Vitamin C telah terbukti banyak berperan dalam menstimulasi sistem imunitas kita, disamping menjaga pola makan bergizi seimbang, tidur yang cukup, mengurangi stress, olahraga rutin. Walaupun demikian, konsumsi vitamin C ternyata bisa juga memicu berbagai gejala dan ketidaknyamanan di lambung, khususnya jika memiliki lambung yang sensitive.
Rutin mengkonsumsi Vitamin C telah dijalani banyak orang sebagai upaya untuk mendukung sistem imunitas. Menurut nutrisionis Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Ketua Indonesia Sport Nutritionists Association (ISNA) menjelaskan bahwa vitamin C berpesan sebagai zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh setiap hari dan harus didatangkan dari luar. “Selain berperan sebagai antioksidan dan meningkatkan penyerapan mineral seperti kalsium dan zat besi, vitamin C memiliki lima peran spesifik terhadap imunitas. Di masa pandemi atau bukan, vitamin C berperan dalam pertahanan tubuh dan kita tidak boleh berada dalam kondisi defisiensi vitamin C,” paparnya.
Namun, ternyata konsumsi vitamin C yang rutin justru bisa memicu gangguan lambung, terutama bagi yang memiliki lambung yang sensitif. Dilansir dari rilis oleh minuman vitamin C HiC1000, berikut adalah beberapa faktor yang penting untuk dicermati dalam memilih vitamin C yang layak dikonsumsi setiap hari.
- Perhatikan kandungan suplemen vitamin C
Suplemen vitamin C ada yang bentuknya asam askorbat murni, yang biasanya cenderung bereaksi meningkatkan produksi asam lambung. Cobalah untuk mencari suplemen yang asam askorbatnya diikat dengan mineral lain yang bersifat basa, sehingga ketika sampai di lambung, terjadi keseimbangan asam basa dan menghindarkan peningkatan tingkat asam di lambung.
Contohnya adalah sodium askorbat yang sering disebut buffered vitamin C.
- Hindari yang bersoda
Penggunaan soda pada suplemen vitamin C soda itu umumnya bertujuan agar ada sensasi rasa, serta mengawetkan kandungan vitamin C itu agar lebih stabil. Dengan penambahan air soda, aka nada penambahan pengawet di dalamnya. Zat yang biasa ditambahkan itu seperti sodium bicarbonate, sodium sitrat, atau disodium fosfat, yang dalam jumlah tertentu, dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan.