Share
Yura Yunita Ajak Penonton Berbagi Rasa dan Air Mata di Pertunjukan Tutur Batin
Bunga Revina Palit
07 June 2023

Yura Yunita akan menciptakan warna baru terhadap stereotip solois perempuan di Indonesia melalui Pertunjukan Tutur Batin.


Sebagai salah satu solois perempuan terbesar di Indonesia saat ini, Yura Yunita mungkin tampak nyaman dengan kemeriahan festival-festival yang ia tandangi. Namun, fokus utama sang penyanyi selalu kepada emosionalitas dan koneksi yang dalam. Yura identik dengan musiknya yang personal, peka, dan mampu menyentuh relung hati pendengar, seakan pengalamannya adalah pengalaman mereka, dan juga sebaliknya.

Maka, demi menyelami perasaan tersebut, Yura Yunita siap untuk saling berbagi rasa dan air mata dengan pendengarnya di dalam konser tunggal bertajuk Pertunjukan Tutur Batin, yang akan diselenggarakan 9 Juni di Jatim Expo, Surabaya, serta 16 Juni di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Konser ini berakar dari album ketiganya, Tutur Batin, yang berisi kumpulan kisah musikal dengan lirik dan melodi magis Yura Yunita. Setelah dirilis pada Oktober 2021, album ini telah membuahkan konser virtual yang menyentuh hati para pendengar melalui kanal YouTube.

“Di konser ini, aku ingin kita saling mencurahkan isi batin kita. Meluapkan segala emosi, berdansa, menangis, lega dan berbahagia bersama. Jadi untuk apapun masalah yang sedang kita hadapi, semoga semua yang hadir nanti di konser bisa sama-sama mengucapkan terima kasih pada diri sendiri,” ucap Yura. Lagu-lagunya yang personal bukan berarti karya Yura tidak dapat dinikmati semua orang. Alih-alih, album Tutur Batin sudah didengarkan lebih dari 250 juta kali sejak rilis di platform streaming Spotify. Rilisan Yura pun bahkan memasuki tangga lagu di berbagai negara, seperti Malaysia dan Filipina.

“Semoga konser ini bisa jadi pengingat, walau hari-hari terasa berat, namun kita akan terus berjalan, merawat, bertumbuh, terus berproses menjadi versi terbaik diri, dan bersama-sama merayakan ketidaksempurnaan kita semua di Pertunjukan Tutur Batin ini,” tambah Yura.

Berbeda dengan konser virtual sebelumnya Yura akan memaksimalkan energi dan bunyi yang akan langsung menyuguhi telinga dan mata audiens. Ujaran kata dan lantunan nadanya akan menghasilkan daya magis lebih saat dirasakan di tempat.

“Inspirasi utamanya tentu saja jiwa Yura sendiri,” jelas Creative Director dan juga suami Yura, Donne Maula. “Yang terpenting adalah rasa autentik ketika saya dan Yura mulai menulis satu persatu lagu di album ini. Mudah sekali untuk membuat pertunjukan gegap gempita dengan sound, lighting dan visual yang megah, tapi tidak begitu dengan rasa. Untuk kami, yang terpenting adalah rasa.”

Sementara itu, aransemen dari Ari Renaldi sebagai Music Director dan Producer musik Yura, diiringi grup vokal INSIDEOUT, akan menginterpretasikan nyawa Pertunjukan Tutur Batin ini ke dalam bentuk tarian dan musisi-musisi tradisional. Tak lupa juga koreografi dari DSOUL Dance Company yang akan mencampur elemen tradisional dan modern, layaknya musik kontemporer Yura yang terasa tak lekang waktu.

“Jadi perpaduan unsur budaya modern dan tradisional akan jadi sangat menarik untuk disaksikan nanti,” tambah Donne. Aspek tradisional ini akan muncul di segala sisi, dari lagu berbahasa daerah yang akan dibawakannya hingga busananya di atas panggung nanti yang akan dirancang oleh desainer ternama asal Bandung, Ayung Berinda, yang identik mempergunakan kain tradisional di setiap karyanya.

Namun, hal utama yang ingin Yura bawakan dari album ke konser tunggal ini adalah imperfeksi di hidup dan diri kita. Pertunjukan Tutur Batin ingin menjadi pengingat bahwa ketidaksempurnaan dapat menjadi hal yang baik, bahkan indah. Imperfeksi ini justru menjadi pesan terkuat Yura, yang sendirinya tidak memiliki standar tipikal solois perempuan di Indonesia. Yura kerap menyuarakan bagaimana keberagaman wujud diri kita sebagai manusia adalah bentuk keindahan yang tidak perlu diseragamkan. Namun, kesederhanaan ini lah yang membuat Yura dekat dengan para pendengarnya.

“Aku juga ingin menggaungkan bahwa kita sebagai manusia dan perempuan tidak perlu sempurna, dan mari kita merayakan ketidaksempurnaan kita bersama,” tutup Yura.

Keindahan tersebut lah yang muncul di konser virtual ini sebelumnya, dengan pemandangan alam dan ragawi yang menjadi satu. Konsep ini pun akan kembali disajikan kepada penonton langsung kini di atas panggung. Terlebih, perayaan ketidaksempurnaan ini akan lebih terasa dengan penayangan visual video-video kiriman para penggemar Yura yang menunjukkan imperfeksi mereka di media sosial. Dengan ini, pesan Yura akhirnya menjadi bentuk komunikasi dua arah.

Sebanyak dua puluh lagu lebih akan Yura bawakan di Pertunjukan Tutur Batin. Meski tajuknya adalah perayaan dari album ketiga, namun sang solois tetap membawakan beberapa materi terdahulu yang para penggemarnya telah kenal dekat liriknya.