Dalam rangka merayakan Hari Batik, Yayasan Batik Jawa Barat menggelar “Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat”.
Untuk memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2024, Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) menggelar acara “Tutur Batik: Jejak Artistik Para Penjaga Tradisi Batik Jawa Barat” di Galeri Indonesia Kaya, berkat dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Komisi X DPR RI.
Acara ini memadukan pemutaran film dokumenter tentang kriya batik, sesi diskusi, dan peragaan busana yang mengangkat pesona wastra batik khas Jawa Barat.
Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, menegaskan pentingnya melestarikan batik sebagai identitas budaya Indonesia, khususnya batik Jawa Barat yang kaya akan keunikan motif dan proses kreasi.
“Batik merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Batik Jawa Barat memiliki keunikan tersendiri, dengan ragam motif dan proses kreatif yang berbeda,” ujarnya.
Melalui film dokumenter bertajuk Asmaraloka Batik Tatar Sunda yang tersedia di kanal YouTube Indonesia Kaya, Renitasari berharap film ini dapat memperluas wawasan masyarakat tentang kekayaan batik Jawa Barat sekaligus memeriahkan perayaan Hari Batik Nasional.
Acara Tutur Batik bertujuan untuk menyoroti dedikasi para pengrajin batik Jawa Barat dalam menjaga warisan budaya dengan cara yang kreatif dan dinamis. Ketua Umum YBJB, Sendy Dede Yusuf, menyampaikan bahwa para anggota yayasan bekerja keras dalam melestarikan tradisi membatik, sekaligus berinovasi melalui berbagai agenda yang mengekspresikan kecintaan mereka terhadap batik.
“Kami bekerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki kegigihan, kepedulian, dan semangat untuk bersinergi,” ungkap Sendy.
Kolaborasi ini memperkuat posisi batik Jawa Barat sebagai seni kriya yang relevan dan berkembang.
YBJB telah berkiprah sejak 2008 dalam melestarikan tradisi batik di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, mendorong kreativitas perajin dalam mengembangkan motif-motif baru sesuai kearifan lokal, seperti Megamendung, Merak Ngibing, dan Mojang Priangan. Ragam motif ini memperkaya keberagaman batik nasional.
Tak hanya itu, YBJB juga memperkenalkan teknologi baru seperti mesin Fotonik Batik dan Pendulum Batik, serta alat pengolah limbah cair untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
Berkat konsistensi dan dedikasi YBJB, pada 2022 batik Complongan dari Indramayu berhasil mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis, dan akhir tahun ini, batik Merawit dari Cirebon akan menyusul. YBJB berharap upaya ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan para pengrajin batik di Jawa Barat.
Dengan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan, Tutur Batik menjadi simbol komitmen untuk menjaga dan mengembangkan seni kriya batik, serta mengokohkan batik Jawa Barat sebagai identitas budaya yang lestari dan penuh makna.