Share
Tonton Sayap-Sayap Patah, Moeldoko Menangis dan Puji Akting Nicholas Saputra
Dewi Anggriani Siregar
02 September 2022

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn), Moeldoko, menggelar nonton bareng film “Sayap-Sayap Patah” bersama sejumlah staf millenial kepresidenan dan para media.


Film yang disutradarai oleh Rudi Seodjarwo ini sukses membuat Moeldoko meneteskan air mata. Hal ini ia sampaikan secara langsung saat ditemui di Bioskop Metropole, Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/8/2022).

“Iya, saya membayangkan pada saat istri saya yang sering ditinggal.” ucapnya. Pada momen tersebut Moeldoko juga menyampaikan bahwa tujuan utama yang ingin disampaikan dalam film ini adalah guna memaknai sebuah peristiwa agar semakin banyak orang yang mengetahui sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia.

“Bagi saya seorang mantan komandan lapangan, satu hal yang sangat sangat sulit adalah ketika menghadapi operasi di Timor Timur dan ketiga anggota saya gugur. Saat itu saya harus kembali dari operasi dan sangat sulit untuk menyampaikan serta menghadapi istrinya. Seperti yang tadi dilukiskan, ya seperti itulah kira-kira kondisinya."ungkapnya.

“Sayah-Sayap Patah” sendiri merupakan film yang saat ini sedang ramai diperbincangkan. Dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum, “Sayap-Sayap Patah” mengangkat sebuah kisah nyata peristiwa berdarah di Mako Brimob pada tahun 2018 silam. Kerusuhan tersebut pada akhirnya menewaskan lima anggota Brimob dan satu orang napi.

Berperan sebagai Aji, Nicholas Saputra pun berhasil mendapatkan pujian dari Moeldoko lantaran aktingnya sebagai anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 yang sedang menunggu proses kelahirang buah hatinya bersama istri tercintanya yang bernama Nani (Ariel Tatum).

Denny Siregar selaku produser dari film tersebut pun ikut mengungkapkan bahwa melalui film “Sayap-Sayap Patah” ia ingin menyampaikan bahwa telah terjadi peristiwa besar yang menjadi sejarah dan telah gugur orang-orang hebat di dalamnya.

“Kita ini jarang menghargai kejadian-kejadian atau orang-orang yang sebenarnya gugur dalam tugas. Bahkan bukan hanya gugur, kapan peristiwanya aja kita cepat lupa. Saya hanya ingin membuat monumen saja untuk mereka. Kalaupun masih banyak orang yang belum tau ya biarkan saya yang memberitakannya kepada banyak orang bahwa ada peristiwa ini dan ada orang-orang yang gugur di sana.” tutupnya.