Dengan fasad merah mencolok dan desain berliku bak labirin, The Red Sol Resort menghadirkan perpaduan arsitektur futuristik dan lanskap pesisir Ionia yang dramatis.
Ricardo Bofill Taller de Arquitectura (RBTA) menghadirkan karya arsitektur yang mencengangkan dengan merilis The Red Sol Resort di Dhërmi, kota pesisir Albania yang menghadap Laut Ionia. Dengan fasad merah menyala dan struktur berliku bak labirin, resor ini menjelma sebagai mahakarya modern yang seolah menyatu dengan lanskap berbatu di sekitarnya.
Memadukan estetika kontemporer dengan karakter khas desa-desa Mediterania kuno, desain The Red Sol Resort mengikuti kontur alami perbukitan, menciptakan struktur bertingkat dengan volume yang bervariasi. Setiap bangunan dalam kompleks ini, termasuk paviliun hotel, apartemen, dan vila, dirancang dalam pola persegi pada ketinggian berbeda, menciptakan pengalaman ruang yang dinamis. Jembatan, tangga, dan lorong-lorong yang saling bersilangan menambah atmosfer benteng misterius yang mengingatkan pada karya surealis MC Escher.
Keseimbangan antara privasi dan keterbukaan menjadi fokus utama RBTA dalam proyek ini. Teras-teras tersembunyi, kolam renang outdoor, serta taman hijau tersebar di seluruh kompleks, menawarkan sudut-sudut eksklusif bagi para tamu untuk bersantai. Dari setiap sudut, panorama laut biru yang membentang luas dan perbukitan hijau di kejauhan menciptakan pemandangan kontras yang memukau dengan dominasi warna merah dari bangunan.
Mengadopsi pendekatan minimalis yang mengutamakan bentuk geometris bersih, The Red Sol Resort merefleksikan estetika arsitektur digital yang populer di era metaverse. Sentuhan modern ini mengingatkan pada karya digital artist seperti Joe Mortell dan Six N. Five, yang menggabungkan furnitur modern, ubin retro, dan material ultra-halus dalam desain mereka.
Dengan perpaduan unik antara arsitektur futuristik dan lanskap alam yang dramatis, The Red Sol Resort dapat menjadi pilihan untuk pengalaman menginap yang spektakuler.