Share
The Alpha Under 40: Kunci Sukses David Christ Hadapi Transformasi Digital di Indonesia
Dewi Anggriani Siregar
15 November 2022

Menjalankan sebuah bisnis tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Tidak hanya sekadar niat dan kerja keras, bisnis juga memerlukan sebuah perencanaan yang matang serta konsistensi yang tinggi.


Persis seperti yang saat ini tengah dijalani oleh David Christ. Sebagai CEO di Argo Asia, David kini fokus menjalankan kesibukannya dalam memimpin perusahaan. Mulai dari operasional, menyiapkan pengembangan lini service, hingga terjun langsung ke beberapa project yang tengah berjalan.

Sebagai seorang pendiri sekaligus CEO Argo Asia Network yang merupakan perusahaan induk agensi berbasis kreatif marketing di Indonesia, tentu tidak mudah bagi David untuk menjalankan roda perusahaan jika ia tidak memiliki karakter “The Alpha” atau karakter kepimimpinan yang baik dan menonjol. Menurut David, karakter “The Alpha” sendiri merupakan sebuah fearless. Fearless yang memiliki arti dalam segala hal, baik dalam menerima semua keputusan baik atau buruk serta menjalankan segala bentuk tanggung jawab yang ia emban sebagai seorang pemimpin.

Mengawali karirnya sebagai seorang pebisnis, David ternyata memang sudah aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan dan organisasi sejak duduk di bangku kuliah. Pengalaman yang ia dapatkan tersebut kemudian memberinya banyak ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana cara mengorganize, memanage, serta mendevelope sebuah project.

“Pengalaman tersebut menjadi modal awal saya untuk terus berkembang dan mencari ilmu. Mulai dari ikut teman bekerja, bergabung dalam organisasi, agensi, mengambil magang, bekerja sambil kuliah, hingga akhirnya saya berangkat ke Jakarta. Saat itu saya mencoba bekerja sembari membangun networking. Saya terus mencari ilmu dan mencari apa yang saya rasa masih kurang. Setelah saya merasa itu semua sudah cukup terpenuhi, saya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan kantoran dan mulai fokus membangun Argo Asia.”

Berangkat dari bidang event dan production, David mulai merambah lini-lini lain termasuk di bidang service yang akhirnya bisa melengkapi Argo Asia sebagai integrated advertising agency. Tidak hanya itu, Argo Asia terus berusaha memperkuat end-to-end services nya baik dari sisi PR, digital, creative, dan juga membangun startup media digital yang juga tergabung dalam grup Argo Asia, yaitu Connx.id.

Ada banyak hal yang perlu diperhatikan saat berada dalam dunia bisnis. Bisnis memiliki banyak komponen yang memiliki sebuah keterikatan satu dengan yang lainnya serta tidak dapat dipisahkan. Komponen-komponen itulah yang pada akhirnya saling melengkapi di Argo Asia baik dari sisi kebutuhan industri, marketing, brand, maupun user. Itulah mengapa Argo Asia secara grup juga memiliki beberapa lini service dan sub bisnis, baik untuk b to b maupun b to c, bahkan bagi para creator yang berada dalam ekosistem tersebut.

Terlepas dari itu semua, tantangan pasti selalu ada. Seiring dengan perkembangan zaman, David sendiri mengaku bahwa tantangan terberat yang dihadapi oleh Argo Asia maupun dunia marketing sendiri menurutnya adalah bagaimana semua mampu beradaptasi dari perubahan industri yang begitu cepat. Seperti yang kita ketahui bahwa pasca pandemi, akselerasi digital kian berkembang, sehingga baik dari sisi brand maupun tools hingga customer dan user pun ikut berubah.

“Sebagai pelaku bisnis, terutama saat ini di Argo Asia, kita terus belajar dan terus beradaptasi serta terus menyerap segala perubahan itu agar nantinya bisa diimplementasikan ke service-service di Argo Asia sendiri serta para klien kami.” ucap David.

Terlepas dari semua tantangan yang dihadapi baik oleh David secara pribadi maupun Argo Asia, David mengaku bahwa segala pencapaian yang ia raih hari ini tidak luput dari dukungan sang kakak yang menjadi inspirasi terbesar dalam hidpunya, termasuk menjadi inspirasi berdirinya Argo Asia.

“Sejak kecil dialah yang selalu mengajarkan saya untuk berani. Ia memberikan ruang kepada saya untuk berekplorasi dan berkembang tanpa memberikan batasan-batasan yang dia tau bahwa hal tersebut justru akan menghambat saya. Keberadaan kakak saya memberikan saya rasa aman untuk berani mengambil keputusan. Dia juga yang memacu saya untuk bisa mandiri, berani, dan berusaha lebih. Dia seolah membangun safety net dimanapun saya bergerak. Itu kenapa saya merasa bahwa apa yang saya lakukan dan saya jalani itu penuh kepastian dan ketenangan karena saya tau saya berada di tempat yang aman.” ungkapnya.

Sementara itu, melihat perkembangan industri digital yang kian pesat, agency-agency lokal pun terus bertumbuh. Alih-alih menganggapnya sebagai sebuah persaingan, David justru menjadikan hal tersbut sebagai pemicu semangat dan mentalnya secara bisnis untuk terus berkembang menjadi lebih baik. Menurutnya, maraknya kehadiran agency lokal saat ini menandakan bahwa industri tersebut tumbuh dengan sehat dan memiliki kualitas yang tidak kalah hebat dengan agency-agency luar.

Menjalani lika-liku perjalanan bisnis yang tidak mudah, David mengaku ada banyak hal yang ia syukuri seiring dengan perjalanan hidupnya yang bertumbuh dengan Argo Asia, termasuk momen di mana Argo Asia baru pertama kali berdiri dan belum memiliki kantor yang proper. Momen-momen di saat itulah yang membuatnya merasa bahwa apa yang kita lakukan dan jalani sampai hari ini adalah sesuatu yang selalu patut disyukuri.

David paham betul bahwa memulai sebuah bisnis untuk bisa menjadi seorang enterpreneur bukanlah hal dan tanggung jawab mudah, ia juga menyampaikan pesan dan harapannya kepada anak-anak muda di luar sana yang tertarik untuk meniti karir dan berkecimpung di dunia bisnis.

Menurutnya di bisnis tidak ada benar dan salah. Itu semua hasil dari proses kita belajar dan mengambil keputusan. Berbagai cara, informasi, kesempatan, serta aksi yang kita lakukan dalam bisnis, semua ada tujuan nya. Itu kenapa poin paling utama adalah bagaimana kita harus selalu memiliki clarity dahulu dalam melihat. Di dalam bisnis, clarity merupakan bagian yang menentukan pathway kita ke depan.

“Mungkin kalau saya analogikan pentingnya clarity itu ibarat kaca mobil. Saat kaca buram karena debu atau air, tentu itu bisa mengaburkan pandangan ke depan, meragukan keputusan, termasuk pandangan kita dalam menjalani dan melihat visi bisnis ke depan. Itu kenapa clarity jadi hal yang utama. Karena jika kita memiliki clarity yang baik kita tentu dapat membuat keputusan yang tepat.” jelasnya.

Point kedua yang menurut David sangat penting adalah, baik perencanaan & resiko nya selalu dilandaskan financial based decision. Baginya ini merupakan hal yang fundamental, sebab keuangan adalah komponen utama yang menghidupi perusahaan.

Ke depannya, David berharap agar Argo Asia Network menjadi lebih komplit dan terintegrasi baik dari sisi service juga lini bisnis, untuk memenuhi kebutuhan brand maupun customer dalam menghadapi era digital yang terus berkembang sampai saat ini.

“Kalau harapan saya pribadi simpel, di usia 40-an saya ingin memiliki momen dan waktu lebih banyak dengan keluarga. Oleh karena itu saat ini saya berusaha memaksimalkan waktu dan tenaga yang saya punya untuk jauh menjadi lebih establish dan lebih kuat lagi.” tutupnya.

Jika ingin membaca lebih lengkap mengenai profil dr. Siska Khair, Anda dapat membacanya selengkapnya pada profil The Alpha under 40 di majalah HighEnd edisi November 2022.

Photos: ISNU DWIMARTANTO
Styling: BUNG BUNG MANGARAJA
Grooming: PUSPITA MARTHA
Outfit: ZEGNA