Setiap orang tentu memiliki masalah dan persoalan hidup yang berbeda-beda, namun setiap orang juga memilih caranya masing-masing dalam menghadapi dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi.
Ada orang yang justru terlihat tampak tenang dan baik-baik saja namun sebenarnya ia tertekan oleh berbagai persoalan hidup yang ia hadapi. Hal tersebut biasa dinamakan duck syndrome.
Duck syndrome merupakan kondisi di mana seseorang terlihat sangat baik-baik saja di luar namun ternyata memiliki segudang persoalan pelik namun ia berusaha untuk menyembunyikannya.
Dilansir dari Alodokter, duck syndrome atau sindrom bebek pertama kali dikemukakan di Stanford University, Amerika Serikat, untuk menggambarkan persoalan yang dihadapi oleh para mahasiswanya. Istilah ini menganalogikan bebek yang berenang seolah sangat tenang, tetapi kakinya berjuang keras untuk bergerak agar tubuhnya tetap bisa berada di atas permukaan air.
Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadi duck syndrome ini, salah satunya adalah faktor lingkungan, pola asuh, pola hidup, dan pengaruh media sosial. Meski tidak termasuk dalam golongan gangguan mental, duck syndrome jika diabaikan dapat menjadi salah satu hal yang serius. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi duck syndrome dikutip dari Alodokter.
1. Lakukan konseling dengan pembimbing akademik atau konselor di sekolah atau kampus.
2. Kenali kapasitas diri agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuan.
3. Belajar untuk mencintai diri sendiri.
4. Jalani gaya hidup sehat, yakni dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol.
5. Luangkan waktu untuk melakukan me time atau relaksasi guna mengurangi stres.
6. Ubah pola pikir menjadi lebih positif dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.
7. Jauhi media sosial untuk beberapa waktu.