Memiliki pasangan yang mampu melengkapi dan menemani setiap detik perjalanan hidup kita merupakan impian setiap orang. Namun, menyatukan dua kepala dan dua hati yang berbeda dalam ikatan janji suci pernikahan bukanlah hal yang mudah.
Menjalani hubungan selama 12 tahun, Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra Indrayanto melalui banyak proses dan lika-liku perjalanan yang pada akhirnya membuat keduanya memutuskan untuk membina sebuah rumah tangga. Berawal dari pertemuan keduanya pada tahun 2006, Isyana dan Rayhan melangsungkan pernikahan pada 2 Februari 2020 silam, keduanya menghabiskan hampir setengah kehidupan bersama. Bagi Isyana, Rayhan merupakan salah satu sosok yang selalu ada di saat gelap maupun terang. Begitupun bagi Rayhan, Isyana merupakan sosok yang mampu melengkapi dirinya dan membuatnya menjadi lebih utuh.
“Hal ini juga sempat aku sampaikan saat lamaran, bahwa Isyana adalah wanita yang mampu melengkapi aku. Bahkan aku pernah menuliskan salah satu hal yang paling aku banggakan dalam hidup adalah bisa menikahi Isyana. Menikah dan membina rumah tangga itu bukanlah akhir, justru menjadi awal untuk sebuah perjalanan baru, dan menutup chapter dari perjalanan yang telah berlalu.” ungkap Rayhan.
Tidak ada hubungan yang sempurna, begitupun dengan perjalanan yang dilalui oleh Isyana dan Rayhan. Meski telah berpacaran dan saling mengenal selama 12 tahun, lika-liku dan proses yang tidak mudah tersebut justru menjadi hal yang semakin menguatkan hubungan mereka. Pernikahan bagi keduanya merupakan suatu komitmen dan transisi memasuki sebuah peran baru dengan trust dan communication sebagai fondasi utamanya.
“Kehidupan berumah tangga dan pacaran itu tentu sangat berbeda, pastinya setelah menikah ada banyak hal baru yang kita temui. Kita harus benar-benar mengurus rumah tangga kita sendiri dan mengemban sebuah peran baru.” tutur Isyana.
Di tengah menjalani peran baru sebagai pasangan suami istri, Isyana dan Rayhan juga memiliki kesibukan masing-masing. Berasal dari background dan profesi yang berbeda, manajemen waktu yang baik tentu sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan antara karir dan quality time bersama. Meski begitu, keduanya mengaku sangat menikmati peran yang mereka jalani.
“Aku tidak pernah merubah mimpiku, terutama untuk menjadi seorang musisi, karena itu adalah mimpi aku sejak kecil. Aku mengambil sekolah musik dan pendidikan formal musik, alhamdulillah aku mendapat support system yang luar biasa. Jadi bagi aku, musik bukan sekadar hobi, aku menemukan passion tanpa merasa ada paksaan dari eksternal.” ungkap Isyana.
Tidak berbeda jauh dengan Isyana, menjadi dokter pun telah menjadi cita-cita Rayhan sejak kecil, namun ia pada akhirnya mantap untuk mengambil sekolah kedokteran saat duduk di bangku SMA. Perjalanan panjang serta dukungan dari orang terdekat akhirnya menguatkan niatnya untuk belajar dunia kedokteran dan tertarik mempelajari lebih dalam tentang pikiran manusia dan kesehatan mental.
Di sela-sela kesibukannya, Rayhan juga membuat sebuah platform edukasi dan diskusi bernama MAKO TALK. “MAKO TALK itu sebenarnya platform yang diciptakan iseng saat pandemi dan kebetulan saat itu aku sedang persiapan untuk sekolah spesialis. Saat itu ada waktu luang dan aku berfikir untuk coba membuat sesuatu yang bermanfaat agar bisa mengedukasi banyak orang di tengah Pandemi COVID-19. Pada akhirnya MAKO TALK juga membahas tentang kesehatan mental dan hal-hal menarik lainnya.” jelas Rayhan.
Tidak hanya Rayhan, Isyana pun terus mempelajari hal-hal baru dan terjun ke dunia akting. Melalui proses adaptasi yang tidak mudah, Isyana mengaku menikmati semua aktivitas dan hal baru yang ia pelajari dalam dunia akting termasuk proses reading dan workshop.
Meskipun dengan segudang kesibukan dan aktivitas masing-masing, Isyana dan Rayhan sebisa mungkin menyempatkan waktu bersama. Tidak harus bepergian ke luar rumah, keduanya juga sering menghabiskan quality time dengan nonton atau sekadar main game bersama, Isyana dan Rayhan bahkan berkeinginan untuk kembali membuat lagu kolaborasi seperti lagu wedding mereka yang bertajuk “1+1” dan menyelesaikan beberapa lagu yang belum sempat dirilis.
“Karena kita berada dalam spot dan bidang yang berbeda, dukungan adalah hal yang penting. Harus bisa saling memahami bahwa aku tidak pernah ada di medannya Rayhan, tapi aku yakin dengan memberikan dukungan dan pengertian, itu telah menjadi suatu hal yang sangat berarti dan membuat kita mampu untuk terus berjalan sampai sejauh ini. Perbedaan-perbedaan itulah yang justru memberikan warna untuk pernikahan kita.” tutup Isyana.
Untuk membaca kisah Isyana Sarasvati dan Rayhan Maditra selengkapnya, Anda bisa melihat di majalah HighEnd edisi Februari 2023. Dapatkan di toko buku terdekat atau pesan melalui Whatsapp di +62 857 7143 3228.
Photos: FEBI RAMDHAN
Styling: BUNG BUNG MANGARAJA
Outfit: MARC JACOBS
Makeup for Isyana Sarasvati: YOAN YUANA
Grooming: HENDRIX from SHU UEMURA
Hairdo: ANTIN & TESA from PUSPITA MARTHA
