Siapa yang tak mengenal Miss Dior? Aroma yang telah dikenal sejak tahun 1947 ini telah menjadi ikon di dunia parfum dan mode sebagai simbol cinta dan seni.

Kisah dibalik terciptanya Miss Dior pun tak kalah menarik. Ketika seorang MC menyambut adik dari Monsieur Dior sendiri, Catherine Dior, ia terpukau dengan seruan “Here comes Miss Dior!” Ketika itu, ia berpikir bahwa “Miss Dior” merupakan nama yang sempurna. Simbol kasih sayang terhadap adiknya dan cintanya akan karya seni termasuk karya Picasso dan Dali ini ia racik dalam parfum yang lembut, menyegarkan, dan ikonik.

Christian Dior begitu mencintai karyanya ini hingga ia mengisi seluruh ballroom tempatnya menjalani pagelaran busana dengan aroma Miss Dior. Seluruh tamu, jurnalis, dan para model meninggalkan tempat itu dengan jejak aroma Miss Dior di tubuh mereka; sebuah pengalaman tak terlupakan. Atas kesuksesan karya parfum pertamanya ini, ia merancang gaun yang kemudian ia namai Miss Dior.

Hari ini, Miss Dior kembali menyusun sejarah dengan Miss Dior Blooming Bouquet. Bak puisi, aroma bunga peony, mawar Damaskus, dan bergamot dari Italia Selatan seakan mengalun lembut dalam satu semburat parfum. Parfum ini merupakan simbol dari keanggunan gaun Miss Dior yang bersatu dengan segarnya alam terbuka, berpadu indah bersama daya pikat wanita yang memakainya. Seiring berjalannya waktu, aroma white musk meninggalkan kesan yang lembut namun misterius.

François Demachy, ahli parfum dari Dior, menyatakan bahwa “Miss Dior Blooming Bouquet berbicara dalam nada yang halus. Parfum ini bermain dengan daya pikat yang menggoda. Parfum ini merupakan wanita yang cemerlang.” Tentu, hal ini melengkapi ungkapan Christian Dior yang cukup populer: “Setelah wanita, bunga merupakan penciptaan yang paling sublim.”

Daya pikat Miss Dior Blooming Bouquet tidak hanya hadir dalam bentuk parfum yang juga tersedia dalam kemasan travel, namun juga dalam bentuk body cream, body oil, dan hair mist yang menyajikan sensasi menenangkan ke manapun kita pergi.

FOTO Dior Parfums