Legenda ikonis di dunia musik, Quincy Jones, menghembuskan napas terakhirnya pada usia 91 tahun.
Industri musik global berduka atas kepergian Quincy Jones, seorang maestro multitalenta yang jejak pengaruhnya telah mewarnai dunia selama lebih dari tujuh dekade.
Dari memproduksi album legendaris Michael Jackson, “Thriller”, hingga menggubah musik untuk film dan televisi yang tak terlupakan, Quincy Jones berhasil melahirkan mahakarya yang tak terhitung jumlahnya dan bekerja sama dengan ikon besar seperti Frank Sinatra, Ray Charles, dan ratusan artis lainnya. Quincy meninggal dunia di usia 91 tahun, di kediamannya di kawasan Bel Air, Los Angeles, dikelilingi oleh keluarga tercinta pada Minggu malam.
“Dengan hati yang penuh namun patah, kami harus berbagi kabar bahwa ayah dan saudara kami, Quincy Jones, telah berpulang,” ujar keluarganya dalam sebuah pernyataan, “meski ini adalah kehilangan luar biasa bagi keluarga kami, kami merayakan hidupnya yang penuh arti dan tahu tidak akan pernah ada yang seperti dia lagi.”
Kisah hidup Quincy Jones adalah bukti perjalanan luar biasa dari bawah menuju puncak. Ia tumbuh di lingkungan keras South Side, Chicago, bergaul dengan geng, dan menghadapi banyak kesulitan di masa kecilnya. Namun, Quincy menemukan penyelamatan dalam musik dan bangkit menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Hollywood, sekaligus membuka jalan bagi banyak talenta orang kulit hitam lainnya untuk meraih kesuksesan di industri yang sebelumnya tertutup bagi mereka.
Dalam kariernya yang dimulai sejak era piringan hitam 78 rpm, nama Quincy Jones telah menjadi legenda dengan karya-karyanya yang terus dikenang hingga saat ini. Produksi-produksinya bersama Michael Jackson, termasuk album “Off the Wall”, “Thriller”, dan “Bad”, menjadi ikon musik pop yang hampir tak lekang oleh waktu. Di bawah arahan Quincy, lagu-lagu seperti “Billie Jean” dan “Don’t Stop ‘Til You Get Enough” memadukan berbagai genre, dari disko, funk, rock, hingga R&B dan jazz, menciptakan soundscape yang mendunia.
"Jika sebuah album tidak sukses, semua orang akan berkata itu salah produser. Jadi, jika berhasil, itu juga harus jadi ‘kesalahan’ produser," kata Jones dalam sebuah wawancara dengan Library of Congress pada tahun 2016.
Ia melanjutkan, "lagu-lagu itu tidak tiba-tiba muncul begitu saja. Produser harus punya keterampilan, pengalaman, dan kemampuan untuk mewujudkan visi itu."
Kehidupan Quincy Jones tidak hanya penuh dengan karya musik yang ikonis. Ia mengukir sejarah sebagai orang kulit hitam pertama yang menjadi wakil presiden di Mercury Records, sebuah langkah penting dalam mengatasi hambatan rasial di industri musik. Quincy juga menjadi direktur musik kulit hitam pertama dalam penyelenggaraan Academy Awards pada 1971.
Melalui “The Color Purple”, ia memperkenalkan Oprah Winfrey dan Whoopi Goldberg ke dunia film, sementara melalui serial televisi “The Fresh Prince of Bel-Air”, ia membantu Will Smith meraih kesuksesan di layar kaca.
Sejak era 1960-an, Quincy telah menciptakan lebih dari 35 soundtrack untuk film, termasuk “In the Heat of the Night”, “The Pawnbroker”, dan “In Cold Blood”. Ia menggambarkan proses menggubah musik film sebagai “proses multifaset, perpaduan abstrak antara ilmu dan jiwa.”
Quincy meninggalkan karya-karya yang tak terhitung jumlahnya, tapi kontribusinya lebih dari sekadar musik. Ia dikenal sebagai seorang dermawan yang gigih, memperjuangkan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak dan komunitas kurang mampu.
“Aspek terbaik dari ketenaran dan popularitas adalah memiliki platform untuk membantu orang lain,” katanya. Melalui Quincy Jones Listen Up! Foundation, ia berupaya menghubungkan generasi muda dengan musik, budaya, dan teknologi.
Quincy Jones menghidupi hidupnya dengan penuh optimisme dan semangat petualangan yang tak pernah padam.
“Hidup adalah seperti mimpi, seperti yang dikatakan penyair dan filsuf Spanyol, Federico Garcia Lorca. Hidupku bagaikan Technicolor, dengan suara Dolby penuh melalui amplifikasi THX sebelum orang-orang tahu apa itu,” tulisnya dalam autobiografinya.
Quincy Jones tak hanya menjadi simbol kejayaan musik Amerika, tapi juga inspirasi bagi banyak orang untuk melampaui batas dan berani bermimpi lebih besar. Meski dirinya telah pergi, karya dan semangat hidupnya akan terus hidup dalam setiap nada yang ia tinggalkan untuk dunia.