Share
Penghormatan terhadap Kalender Saka Bali, Museum Ini Tawarkan Pengalaman Tradisi Bali yang Mendalam
Putrika Annaya Salsabila
09 October 2023

Museum SAKA oleh AYANA dengan sempurna menggabungkan warisan kaya Pulau Dewata dengan kemewahan modern.


Dalam perpaduan gemilang antara tradisi dan kemewahan kontemporer, AYANA, destinasi resor terkemuka di Bali, bersiap untuk membuka atraksi terbarunya, Museum SAKA. Resmi dibuka pada tahun 2024, penambahan spektakuler ini ke lanskap budaya Bali dijanjikan akan menjadi pusat kreativitas, spiritualitas, dan filsafat, yang indah mencerminkan warisan kaya Pulau Dewata ini.

Sejak berdirinya pada tahun 1996, AYANA terus mengukir namanya sebagai destinasi perjalanan dan gaya hidup kelas dunia. Dengan Museum SAKA, yang terletak di bagian depan properti, AYANA menjalankan komitmennya terhadap pelestarian dan pengayaan budaya Bali ke level yang baru.

Museum ini adalah penghormatan kepada Kalender Saka Bali, kalender matahari Hindu kuno yang disesuaikan untuk memfasilitasi kegiatan keagamaan dan upacara berdasarkan siklus bulan. Oleh karena itu, Museum SAKA bertujuan untuk menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan Bali.

Museum SAKA 3

Hal menarik dari museum ini adalah tempatnya yang dirancang untuk menyelenggarakan berbagai jenis acara dengan ruangan indoor dan outdoor. East Gallery yang terletak di lantai pertama adalah ruangan indoor yang memukau untuk acara khusus, dengan kapasitas hingga 300 tamu. Sementara itu, SAKA Gallery di lantai kedua menawarkan ruang outdoor yang menawarkan pemandangan indah dengan pengaturan panggung terapung, sempurna untuk acara pertemuan hingga 400 tamu.

Bukan hanya itu, ruang VIP yang berseni juga tersedia untuk pertemuan pribadi.

Museum SAKA 1

Dalam upaya menciptakan pengalaman museum yang menarik dan mendalam, AYANA berkolaborasi dengan Napp Studio & Architects yang terkenal dengan desain museum yang memukau. Museum SAKA dirancang dengan perhatian pada inklusivitas, menawarkan akses ramah kursi roda dengan lift dan toilet yang dapat diakses, sambil juga memberikan tur yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan khusus.

Untuk pameran perdananya, Museum SAKA menggandeng tangan komunitas dan seniman Bali untuk menciptakan "ogoh-ogoh," patung raksasa yang diarak di jalan-jalan saat malam Nyepi, perayaan Tahun Baru Bali dan hari kesunyian. Pameran ini, sebagai gerbang untuk memahami makna Nyepi, melibatkan sembilan kelompok lingkungan dan seniman muda terkemuka, yang dipimpin oleh inovator budaya Marlowe Bandem.

Museum SAKA 4

Sementara koleksi permanen museum ini akan dipamerkan dalam waktu setahun mendatang, koleksinya telah dikurasi oleh sebuah komite peneliti terkenal, kolektor, dan ahli budaya, di bawah kepemimpinan galeris terkemuka dan sejarawan seni Bruce Carpenter.

General Manager AYANA Resort Giordano Faggioli, menyatakan komitmen resor terhadap masyarakat Bali.

Museum SAKA 5

"Melalui Museum SAKA, AYANA bertujuan untuk meningkatkan kontribusinya secara signifikan kepada masyarakat Bali yang telah mendukung kesuksesan AYANA,” ujar Faggioli.

Menjelang pembukaan resmi, tamu yang menginap di AYANA Villas Bali, AYANA Resort Bali, AYANA Segara Bali, dan RIMBA by AYANA Bali dapat menikmati museum ini secara gratis dengan menjadwalkan kunjungan melalui aplikasi web AYANA.

Sementara itu, mulai tanggal 1 Oktober, masyarakat umum juga dapat mengatur kunjungan pribadi secara terbatas dengan menghubungi [email protected].