Share
Pameran ‘Snoopy in Style’ di Paris Rayakan 75 Tahun Ikon Peanuts dengan Perjalanan Mode!
Putrika Annaya Salsabila
25 March 2025

Pameran Snoopy in Style di Paris menyoroti perjalanan mode ikonis Snoopy dan geng Peanuts, merayakan 75 tahun pengaruhnya dalam budaya populer.


Paris menjadi tuan rumah pameran spesial yang merayakan perjalanan mode Snoopy dan kawan-kawan Peanuts. Bertajuk “Snoopy in Style”, pameran yang dibuka pada 22 Maret ini mengulas bagaimana karakter-karakter ciptaan Charles M. Schulz berkembang dalam hal gaya busana sekaligus memengaruhi budaya populer selama hampir delapan dekade.

Sejak pertama kali muncul pada 1950, karakter-karakter dalam Peanuts telah mengalami berbagai perubahan dalam gaya berpakaian. Charlie Brown, yang awalnya tidak memiliki ciri khas pada pakaiannya, akhirnya dikenal dengan kaus bergaris zig-zag ikonisnya.

snoopy 3

Sementara itu, Snoopy tidak hanya tampil dengan gaya khasnya tetapi juga telah mengenakan berbagai busana dari rumah mode ternama seperti Chanel, Fendi, hingga Vivienne Westwood.

Pameran ini menampilkan 75 boneka Snoopy dan Belle—saudara perempuannya—yang mengenakan desain eksklusif dari desainer dunia, termasuk Dolce & Gabbana, Betsey Johnson, Zac Posen, dan Christian Siriano. “Kami memiliki boneka dari setiap desainer besar di dunia. Chanel ada di sini, Karl Lagerfeld, Dolce & Gabbana, dan Balmain,” ujar Melissa Menta dari Peanuts Worldwide.

Koleksi lain yang dipamerkan juga mencakup karya dari Lacoste dan Valentino yang dirancang oleh Alessandro Michele.

snoopy 4

Tak hanya menampilkan boneka dalam balutan mode desainer, pameran ini juga menghadirkan koleksi fashion vintage yang terinspirasi dari Peanuts, termasuk rancangan Marc Jacobs dan Jean-Charles de Castelbajac.

Salah satu momen bersejarah dalam dunia mode yang diangkat dalam pameran ini adalah jaket ikonis penuh boneka Snoopy yang dikenakan Vanessa Paradis di panggung peragaan busana Castelbajac pada 1989.

snoopy 5

Jeannie Schulz, pendiri The Charles M. Schulz Museum and Research Center sekaligus istri mendiang Schulz, menyoroti pentingnya identitas visual dalam karakter komik. “Setelah beberapa waktu, Schulz menyadari bahwa pembaca harus bisa mengenali karakter hanya dari gaya mereka. Itulah sebabnya Charlie Brown akhirnya mendapatkan garis zig-zag, Lucy dengan gaun khasnya, dan Sally dengan pita rambutnya,” jelasnya.

Pameran ini juga menunjukkan perbedaan cara Peanuts diterima di berbagai belahan dunia. Di Amerika Serikat, komik ini dikenal lewat film spesial seperti “A Charlie Brown Christmas”, sementara di Eropa, Peanuts lebih dikenal sebagai ikon mode yang melekat dalam industri fashion.

snoopy 6

Selain boneka dan koleksi fashion, pameran ini juga memamerkan berbagai merchandise klasik Peanuts yang berasal dari era 1960-an, serta patung King Snoopy karya Castelbajac yang menjadi pusat perhatian.

Dengan daya tarik yang terus bertahan selama 75 tahun, karakter Peanuts tetap relevan dan dicintai lintas generasi. “Sulit untuk mengatakan apakah daya tariknya karena Snoopy yang sangat menggemaskan, atau karena komiknya sendiri mencerminkan sisi kemanusiaan yang begitu dekat dengan kita,” kata Jeannie Schulz.

snoopy 1

Pameran Snoopy in Style dapat dikunjungi secara gratis hingga 5 April di Hôtel du Grand Veneur, distrik Marais, Paris.