Share
Museum Louvre Hadirkan Pameran Fashion Pertamanya Bersama Chanel!
Putrika Annaya Salsabila
27 August 2024

Dikenal ikonis dengan koleksi seni klasiknya. Museum Louvre hadirkan pameran yang berkous dengan fashion pertamanya dengan menggandeng Chanel.


Louvre, museum yang selama ini dikenal sebagai rumah bagi seni klasik, siap menyajikan kejutan dengan menyelenggarakan pameran unik yang menggabungkan dunia mode dengan sejarah panjangnya.

Untuk pertama kalinya, Louvre akan menampilkan kreasi haute couture dan métiers d’art yang terinspirasi dari koleksi historisnya yang megah. Di pusat perhatian adalah karya-karya dari mendiang maestro Karl Lagerfeld untuk Chanel, yang kerap terpesona oleh interior abad ke-18.

Lagerfeld, yang dikenal dengan kecintaannya pada era lampau, sering mengunjungi Louvre untuk meresapi keindahan dan kemewahan koleksinya. Furnitur antik dan layar berpernis yang ia temukan di museum ini sering muncul dalam desainnya yang penuh kemegahan. Sekarang, karya-karya ini akan kembali ke Louvre dalam bentuk pameran yang merayakan hubungan yang tak terduga antara mode dan seni dekoratif.

Louvre 1

Olivier Gabet, Direktur Departemen Seni Dekoratif Louvre, mengungkapkan bahwa pameran ini akan mengeksplorasi bagaimana benda-benda berharga dari zaman Bizantium hingga Kekaisaran Prancis Kedua telah menjadi inspirasi yang tak ternilai bagi para desainer.

"Ini adalah kali pertama Louvre benar-benar mengeksplorasi hubungan antara mode dan koleksinya sendiri," ungkap Gabet.

Pameran ini akan berlangsung dari 24 Januari hingga 21 Juli, menampilkan sekitar 65 busana dan 30 aksesori yang tersebar di ruang pameran seluas 900 meter persegi. Pengunjung akan disuguhkan dengan berbagai artefak yang luar biasa, mulai dari baju zirah hingga perhiasan, semuanya dalam satu ruang yang penuh dengan sejarah dan kreativitas.

Louvre 2

Louvre, yang meski terkenal dengan koleksi seninya, ternyata tidak memiliki koleksi busana. Oleh karena itu, untuk pameran ini, museum akan meminjam karya-karya dari berbagai rumah mode ternama di seluruh dunia, termasuk Prancis, Italia, Inggris, dan Amerika Serikat. Gabet memilih fokus pada karya-karya modern dari era 1960-an hingga hari ini, untuk menunjukkan bagaimana sejarah terus mempengaruhi desain mode kontemporer.

Yang menarik dari pameran ini adalah cara Louvre mencoba menarik perhatian audiens muda dengan memadukan mode dan sejarah dalam cara yang segar dan menarik.

“Desain fashion bisa menjadi jembatan antara generasi dan museum,” lanjut Gabet, “ini cara untuk membicarakan sesuatu yang tua dengan cara yang segar, baru, dan hidup.”

Louvre 3

Dalam pameran ini, busana dan aksesori akan ditempatkan di berbagai galeri permanen Louvre, menciptakan dialog visual antara mode dan seni sejarah. Nathalie Crinière, arsitek interior yang berpengalaman, akan menata ruang pameran ini, menjadikannya pengalaman yang tidak hanya indah tetapi juga penuh makna.

Pameran ini juga akan memberikan penghormatan khusus kepada Madame Carven, yang bersama suaminya menjadi dermawan besar Louvre, menyumbangkan koleksi furnitur dan benda-benda dekoratif abad ke-18 yang tak ternilai. Para pengunjung juga akan disuguhi dengan karya-karya dari desainer-desainer muda yang mungkin mengejutkan.

Gabet menekankan bahwa pameran ini bukan hanya tentang mode, tetapi juga tentang bagaimana mode berinteraksi dengan berbagai bidang seni lainnya. Dalam katalog pameran, para sejarawan seni dan kurator museum akan berbagi perspektif mereka tentang mode, memberikan wawasan baru tentang bagaimana dunia mode dapat menginspirasi dan terinspirasi oleh sejarah.