Share
Mengenal Istilah Love Bombing dan Bahayanya Dalam Hubungan
Irma Luthfiya
21 February 2022

Menurut Dr. Amelia Kelley, Ph.D, seorang terapis tentang trauma sekaligus penulis buku What I Wish I Knew: Surviving and Thriving After an Abusive Relationship, love bombing paling sering muncul pada awal suatu hubungan, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul di lain waktu ketika seorang pasangan mencoba untuk mendapatkan kembali kasih sayang.


Pada awalnya, love bombing akan terlihat menyenangkan, di mana pasangan Anda akan memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih, seperti selalu memberikan pujian, mengirimkan bunga, makanan, dan lain-lain. Sampai Anda menyadari hubungan Anda mulai berubah.

Siapapun mungkin melakukan love bombing, namun menurut Ami Kaplan, seorang Psikoterapis di NYC, biasanya yang melakukan sikap ini adalah mereka penderita gejala gangguan kepribadian narsistik.

Kaplan menyebutkan love bombing merupakan perilaku yang tidak disadari. Awal mulanya pelaku akan memanjakan pasangannya dengan cinta sampai akhirnya ia merasa menguasai orang tersebut. Ketika itu lah pelaku bisa berubah drastis menjadi kasar dan manipulatif.

Perilaku ini berbahaya karena dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang, yakni korban. Love bombing merupakan salah satu bentuk pelecehan emosional dimana pelaku menerapkan hukum timbal balik. Di awal ketika dia memberikan Anda sesuatu, anda akan merasa berhutang kepadanya. Maka ketika ia memberikan perhatian dan kasih sayang yang berlebih, Anda akan merasa berhutang “kesetiaan” kepadanya.

Orang di dalam hubungan seperti ini biasanya masuk kedalam lingkaran pelecehan. Ketika Anda mulai merasa memiliki hutang kepadanya, ia akan merasa mendapatkan kendali atas diri Anda. Tidak hanya mendapatkan kendali atas pikiran dan hati Anda, tetapi egonya pun meningkat. Biasanya, setelah fase ini, ia tidak lagi menggunakan Anda melainkan mulai menarik diri dari hubungan.

Pelaku merasa ketika ia memiliki kendali atas diri Anda, dia dapat meninggalkan hubungan sesuka hatinya dan kembali kapan saja ia mau. Pada tahap ini pun, sifat kasar seperti lontaran hinaan, komentar negatif, dan hal-hal lainnya yang bertujuan untuk Anda mempertanyakan value diri anda mulai terjadi.

Tentu keadaan seperti ini harus Anda sadari sejak awal, meskipun pada kenyataannya sikap yang ditunjukan oleh mereka berbeda-beda, namun berikut beberapa ciri ciri bahwa pasangan Anda adalah seorang narsistik pelaku love bombing.

1. Sering Memberikan Hadiah

Pelaku love bombing biasanya memberikan hadiah yang berlebihan, seperti mengirimkan Anda hadiah bouquet bunga, bukan satu lainnya puluhan, atau membeli tiket pesawat mahal untuk liburan, dan tidak menerima jawaban "tidak". Beberapa hal itu memang tidak terlihat berbahaya, namun sikap diatas dilakukan untuk memanipulasi Anda agar berpikir bahwa Anda berhutang sesuatu kepadanya.

2. Sering Memberikan Pujian

Pastinya banyak orang senang ketika mendapatkan pujian, namun ketika pujian itu datang terus-menerus sepertinya perlu dipertanyakan. Seperti halnya orang yang gemar mengungkapkan cinta setiap waktu, bisa jadi perasaan mereka tidak tulis. Beberapa kalimat yang sering dilontarkan, antara lain “I love everything about you,” “I’ve never met anyone as perfect as you,” “You’re the only person I want to spend time with.

Kalimat di atas memang tidak terlihat berbahaya, tetapi penting untuk mempertimbangkannya lebih luas dari keseluruhan perilaku seseorang.

3. Menginginkan Perhatian Penuh

Mereka biasanya ingin Anda hanya fokus kepada dirinya, bahkan bisa sampai membombardir Anda dengan panggilan telepon dan pesan. Ia mau anda membalas pesannya dengan cepat dan bisa jadi marah atau tidak senang ketika anda menghabiskan waktu dengan orang selain dirinya.

4. Menginginkan Komitmen dan Menyebut Bahwa Dirinya Adalah Soulmate

Pelaku love bombing kerap terburu-buru dalam suatu hubungan, tidak jarang mereka membahas plan masa depan seperti menikah dan tinggal bersama meskipun Anda baru saling kenal. Ia juga bisa meyakinkan Anda bahwa kalian berjodoh menggunakan kalimat-kalimat manipulatifnya.

Perlu diperhatikan, ketika Anda berada di awal suatu hubungan dan merasa semua terjadi sangat cepat, coba periksa kembali. Jatuh cinta seharusnya bisa Anda nikmati dan tidak terburu-buru.