Share
Mendekati Hari Film Nasional, Dian Sastrowardoyo Rayakan 25 Tahun Berkarya di Dunia Perfilman
Putrika Annaya Salsabila
26 March 2024

Dian Sastrowardoyo merayakan 25 tahun telah berkarya dan berkontribusi di dunia perfilman Indonesia.


Untuk memperingati Hari Film Nasional yang jatuh pada tanggal 30 Maret sebagai wujud apresiasi terhadap kontribusi film dalam membangun identitas dan kesadaran nasional, serta mendukung perkembangan industri film sebagai bagian dari identitas budaya bangsa, ikon perfilman tanah air, Dian Sastrowardoyo, diberikan penghormatan karena telah berkiprah selama 25 tahun dalam dunia perfilman. Momentum ini menyusun sudut pandang dan aspek-aspek menarik seputar perjalanan karier Dian, serta mengundang para sineas yang memiliki peran penting dalam hidupnya.

25th Dian Sastro 1

Sejalan dengan perayaan Hari Film Nasional dan peluncuran edisi khusus ini, terdapat pagelaran "A Tribute to Indonesian Cinema Celebrating 25 Years of Dian Sastrowardoyo" yang berlangsung pada tanggal 22 Maret 2024 di La Moda, Plaza Indonesia. Acara ini dihadiri oleh ratusan tamu dari berbagai kalangan, yang turut menikmati suasana hangat dalam buka puasa bersama serta berbagi momen berharga dengan Dian Sastrowardoyo.

Dian Sastro adalah nama yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perfilman Indonesia modern. Dari peran pertamanya dalam film "Bintang Jatuh" karya sutradara Rudi Soedjarwo pada tahun 2000, hingga kiprahnya dalam film-film ikonis seperti "Pasir Berbisik" arahan Garin Nugroho tahun 2001, dan "Ada Apa Dengan Cinta?" produksi Miles Films yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo pada tahun 2002, Dian telah menorehkan jejaknya sebagai salah satu bintang paling bersinar dalam perfilman Indonesia.

25th Dian Sastro 3

Lebih dari dua puluh film kemudian, Dian mengungkapkan bahwa setiap proyek film memberinya pembelajaran yang berharga. Setiap karakter yang diperankannya meninggalkan kesan tersendiri bagi perkembangan pribadinya, serta memberikan inspirasi untuk terus berkarya dan mencapai hal-hal lebih besar lagi.

“Saat film ‘Pasir Berbisik’ dibuat, saya masih sangat muda. Proses syutingnya benar-benar sebuah penggojlokan luar biasa bagi seseorang yang baru berusia 18 tahun, terjun ke lokasi terpencil yang sangat alami, bersama lawan main senior yang namanya sudah ‘besar’,” lanjut Dian, “Di situ saya belajar menjadi seorang aktor, dan melihat bahwa proses pembuatan film butuh kerja keras dan dedikasi. Saya harus meninggalkan kehidupan sehari-hari dan diri saya sendiri, untuk kemudian pasrah kepada karakter yang saya perankan.”

25th Dian Sastro 4

Keberhasilan gemilang film "Ada Apa Dengan Cinta?" kemudian menjadikan Dian sebagai salah satu ikon perfilman Indonesia.

Booming-nya film AADC membuat hidup saya berubah total. Saya mulai menyadari bahwa hidup saya sudah menjadi ‘milik’ publik. Kami semua yang terlibat di film ini, mulai dari pemain hingga produser, sebenarnya tidak begitu siap menghadapi kesuksesan sebesar itu. Saya akhirnya menyadari bahwa menjadi public persona adalah pelajaran yang tidak mudah. Saya bersyukur bisa melewati semuanya dengan baik-baik saja,” tambah Dian.

25th Dian Sastro 2

Di balik keberhasilannya sebagai seorang aktris, Dian Sastrowardoyo juga memiliki visi yang lebih luas bagi industri perfilman Indonesia. Bukan hanya berperan sebagai seorang aktris, Dian juga bermimpi untuk terlibat dalam produksi film. Bahkan selama masa pandemi, Dian mengambil kursus-kursus online untuk meraih impian tersebut.

"Kayaknya saya ingin belajar memproduksi film dan main film seperti Charlize Theron dan Margot Robbie. This is the year that I finally went taking that leap of faith," tutupnya.