Share
Karunia Alam Papua Barat
Angelica Revadias
27 August 2019

Pipiltin Cocoa meluncurkan koleksi terbaru cokelat asli Indonesia, Ransiki 72%.


Cokelat Ransiki merupakan produk kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Papua Barat, Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, Pipiltin Cocoa, Koperasi Petani Cokran “Eiber Suth” dan Yayasan Inisiatif Dagang Hijau (YIDH). Kolaborasi ini dilakukan untuk melindungi ekosistem kunci di Papua Barat dan pengembangan ekonomi dengan basis komoditas untuk kesejahteraan Papua.

“Cokelat Ransiki menyampaikan cerita unik kekayaan alam Indonesia, khususnya alam Papua Barat dengan keanekaragaman hayatinya. Gambar burung Vogelkop Superb Bird of Paradise pada bungkus cokelat ini menjadi kunci pesan bahwa kegiatan ekonomi dapat berjalan seimbang dengan upaya konservasi dan peningkatan kesejahteraan petani. Gerakan ekonomi kreatif tentang Indonesia semacam ini yang harus terus kita ciptakan dan sebarkan kepada dunia,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, saat meresmikan peluncuran Cokelat Ransiki 72% di Palalada, Grand Indonesia, Jakarta (22/8).

Ransiki 72% memiliki rasa earthy, creamy dan nutty serta rasa umami spesial yang sangat jarang ditemukan dalam cokelat. 400 batang cokelat Ransiki 72% pertama kali diperkenalkan kepada publik di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Pipiltin Cocoa mengawali usahanya dengan nilai inklusif dan berkelanjutan; inklusif terhadap komunitas penghasil sebagai rantai pasok yang paling penting. Menurut Pipiltin Cocoa, tanpa komunitas penghasil, tidak akan ada cokelat di pasaran.

“Tanpa alam dan komunitas penghasil yang selaras, tidak akan ada cokelat ataupun produk alam lain yang akan berkelanjutan produksinya. Definisi usaha berkelanjutan bagi kami adalah usaha yang tidak melemahkan potensi masa mendatang, baik secara sosial, ekonomi dan lingkungan,” jelas Tissa Aunilla, pendiri sekaligus pemilik Pipiltin Cocoa.

Pipiltin Cocoa yang berdiri sejak 2013 dan membeli biji mentah langsung dari koperasi petani dengan kualitas tinggi. Keberagaman biji kokoa menjadi nilai tambah bagi Pipiltin Cocoa. Tersedia di 80 toko ritel Indonesia, Jepang, dan Singapura, Pipiltin Cocoa akan terus berkembang.

FOTO Pipiltin Cocoa