Share
Journaling, Seberapa Besar Pengaruhnya pada Self-Healing?
Rambu Moara
10 August 2021

Menulis jurnal merupakan cara seseorang untuk sembuh, bertumbuh, dan berkembang tanpa harus keluar rumah.


Menulis rangkaian kegiatan yang terjadi dalam satu hari merupakan bagian dari aktivitas journaling. Dapat dikatakan menulis jurnal sama dengan menulis buku harian. Lalu, apa yang membedakan keduanya?

Menulis jurnal dan buku harian sama-sama merupakan kegiatan menulis. Tetapi, buku harian hanya sebatas kegiatan menulis kegiatan yang terjadi pada satu hari dan dilakukan secara terus menerus. Artinya bersifat kontinuitas setiap harinya. Sementara menulis jurnal tidak harus setiap hari. Tidak hanya berisi apa yang terjadi pada suatu hari, namun menulis jurnal juga melibatkan pandangan dan perasaan Anda terhadap hal tersebut.

Lalu, mengapa Anda harus menulis jurnal dan apa saja manfaatnya? Simak ulasan HighEnd berikut!

Jurnal Membuat Anda Mengenali Diri Sendiri dan Berkembang

Seperti yang telah dikatakan di atas, jurnal tidak hanya memuat kegiatan apa yang Anda jalani sepanjang hari. Lebih mendalam, jurnal membahas mengenai bagaimana tanggapan, opini, hingga perasaan seperti kekuatiran Anda setelah melalui suatu hal.

Dengan menulis, Anda dapat mencurahkah isi hati ke dalam buku. Sehingga, Anda akan mudah memahami diri sendiri dan menentukan bagaimana Anda harus menyikapi hal tersebut.

Jika Anda melakukan journaling secara rutin, Anda dapat berkembang menjadi pribadi baru. Ini karena Anda selalu memberi solusi pada permasalahan yang dihadapi sehingga mudah bagi Anda untuk melacak perkembangan masalah tersebut dan diri Anda.

BACA JUGA: Self-Healing Sebagai Langkah Awal Memulai Tahun 2021

Jurnal Membantu Anda untuk Menyembuhkan ‘Luka’

Mengapa ini bisa terjadi? Dilansir dari journaling.com, seorang psikoterapi dan ahli journaling Maud Purcell, mengatakan bahwa otak kiri manusia cenderung berpikir analitis sementara otak kanan cenderung berpikir kreatif.

Melalui journaling, otak kiri akan menggunakan kemampuan analitisnya untuk mengeksplorasi permasalahan yang terjadi, sementara otak kanan akan bermain dengan penggunaan kata-kata yang mendeskripsi perasaan Anda. Otak kanan juga bekerja ketika Anda menghiasi jurnal dengan stiker-stiker lucu atau kaligrafi pada lembar buku.

Ini mengindikasikan kerja sama kedua belah otak manusia sehingga dapat menghilangkan hambatan mental yang ada di otak. Dengan menghilangkan hambatan ini perlahan, sama artinya dengan Anda menyembuhkan ‘luka’ batin melalui kegiatan journaling.

Tidak Hanya Mental-Healing, Journaling juga membantu Physical Healing

Maud Purcell mengutip perkataan dr. Pennebaker bahwa menulis buku jurnal dapat menyembuhkan fisik manusia juga seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan sistem imun tubuh, menghilangkan rasa sakit, hingga meningkatkan kualitas tidur.

Inilah mengapa menulis jurnal penting untuk dilakukan bagi siapapun sebagai bentuk self-healing. Oleh karena itu segera lakukan self-healing dengan menulis buku jurnal, karena Cicero sendiri menyatakan, “Diseases of the soul are more dangerous than those of the body”.