Merayakan empat dekade berkiprah di industri musik Indonesia, Titi DJ kembali menandai milestone baru dalam kariernya yang cemerlang.
Siapa yang tak kenal Titi DJ dan lagu-lagunya, yang digubah secara merdu dengan lirik yang halus dan aransemen yang kuat untuk mengiringi suara mezzosopranonya yang mempesona. Kepribadian Titi yang ceria dan jiwa mudanya semakin menambah pesonanya sebagai salah satu penyanyi legendaris di Indonesia.
Berkarya dan memiliki karir yang sukses selama 40 tahun di industry musik adalah sebuah prestasi yang hanya bisa dicapai oleh segelintir musisi. Titi DJ, nama panggung Titi Dwi Djajati, memulai karir menyanyinya pada usia 17 tahun, dan semenjak itu mengubah wajah dunia music Indonesia.
Menantang dirinya yang saat itu bekerja sebagai penyanyi latar untuk melebarkan sayapnya, Titi memulai debutnya dengan album pertamanya Bukan Hanya Satu Kali (1983). Ia kemudian merilis 4 album lagi di tahun 80an dan terjun ke dunia film. Era 90-an menjadi dekade yang penuh kesibukan bagi Titi—ia memasuki dunia pertelevisian, tampil di berbagai sinetron, serta merilis 5 album lagi, termasuk Bahasa Kalbu (1999) yang meraih berbagai penghargaan. Di tahun 2000an, Titi konsisten merilis album dan single, termasuk album kompilasi seperti Immaculate Collection (2004) dan The Best of Titi DJ (2007). Ia juga tetap tampil di televisi sebagai bagian dari panel juri acara pencarian bakat Indonesian Idol selama 6 musim.
Penuh semangat untuk kolaborasi, Titi telah bergabung dengan beberapa nama besar di industri musik dalam kariernya. Ia pernah bekerja sama dengan Indra Lesmana di album keduanya Yang Pertama Yang Bahagia, yang dilanjutkan ke 2 album berikutnya. Pada tahun 2006, Titi menjadi bagian dari trio populer 3 Diva bersama Krisdayanti dan Ruth Sahanaya. Ketiga penyanyi ikonik ini membuat album bersama dan bahkan melakukan tur untuk konser. Titi juga memperluas persahabatan kreatifnya dengan seniman generasi muda, termasuk Ashanty, Eka Gustiwana, Sara Fajira dan putri bungsunya, Stephanie Poetry, dalam single terbarunya.
Meninjau kembali masa lalu dengan album retrospektif, tahun ini Titi dengan bangga mempersembahkan album ‘40‘. Mencerminkan semangat membara eksistensinya di industri musik, cover album, begitu juga Titi sendiri, dibalut dengan warna merah. “Ulang tahun ke-40 dilambangkan dengan batu delima, jadi sangat cocok menggunakan warna ini untuk album,” ujarnya.
Salah satu lagu yang cukup menarik dalam album ini adalah lagu yang ditulis oleh Laleilmanino yang menyelipkan judul lagu-lagu top Titi ke dalam liriknya. “Lagu ‘Top Forty’ melibatkan lagu-lagu yang mewakili perjalanan saya selama 40 tahun dalam bermusik,” jelasnya.
Titi pun berseri-seri saat bercerita sukses masuk studio rekaman bersama putrinya Stephanie Poetry dalam lagu 'A Little Bit of Light' yang sudah lama dibuat. “Saya sebenarnya punya lagu yang ditulis khusus untuknya, tapi kolaborasi ini baru terealisasi sekarang,” ujarnya. “Kami mengalami sedikit masalah dengan perbedaan waktu karena dia berada di LA, tapi di situlah serunya!” Lagu duo ibu-anak ini merupakan gambaran menyentuh hati tentang dinamika hubungan keluarga dan mengatasi emosi, dibalut dengan nuansa ringan dan nada yang upbeat.
Kini, di usianya yang menjelang 57 tahun, Titi masih tetap beraktivitas seperti sedia kala. Melalui Instagram dan YouTube, ia menyapa para penggemar, berbagi cerita aktivitas sehari-harinya, dan bahkan sesekali berbagi resep smoothie. Melihat semangatnya untuk tetap berkarya, tak sabar untuk melihat karya apa lagi yang akan dibuat oleh sosok ‘Sang Dewi’ Titi DJ di masa yang akan datang.