Sosok yang dihormati dan banyak dicintai di dunia sepak bola, Sven-Goran Eriksson, telah menutup usia.
Sven-Goran Eriksson, mantan manajer tim nasional Inggris yang terkenal, telah berpulang pada usia 76 tahun. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh perwakilannya.
"Sven-Goran Eriksson telah meninggal dunia. Setelah perjuangan panjang melawan penyakit, SGE meninggal pagi ini di rumahnya, dikelilingi oleh keluarga," demikian pernyataan resmi yang dirilis.
Pada awal tahun ini, tepatnya Januari 2024, Eriksson secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis menderita kanker terminal dan diperkirakan hanya memiliki "sekitar satu tahun" untuk hidup. Pengakuan tersebut memicu gelombang dukungan dari rekan-rekannya di dunia sepak bola dan penggemar di seluruh dunia.
Dalam sebuah wawancara, Eriksson berkata, "Semua orang bisa melihat bahwa saya memiliki penyakit yang tidak baik, dan semua orang menduga itu kanker, dan benar. Tapi saya harus melawannya selama mungkin."
"Don't be sorry, smile. Thank you for everything, coaches, players, the crowds, it's been fantastic. Take care of yourself and take care of your life. And live it."
— Jake Humphrey (@mrjakehumphrey) August 26, 2024
Sven Goran-Eriksson.
pic.twitter.com/xZz9Ayd5fT
Eriksson meninggalkan dua anaknya, Johan dan Lina, serta pasangannya, Yaniseth del Carmen Bravo Mendoza. Dalam sebuah pernyataan setelah kepergian Eriksson, Johan dan Lina mengungkapkan rasa syukur mereka atas dukungan yang diterima ayah mereka selama masa sakitnya.
"Ayah memberitahu kami tentang penyakitnya di awal tahun ini dan mendapatkan respons luar biasa dari teman-teman dan penggemar sepak bola di seluruh Eropa," tulis mereka, "dia diundang ke berbagai tim sepak bola di Inggris, Italia, Portugal, dan Swedia. Mereka semua berbagi cinta mereka pada sepak bola dan pada ayah. Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi dia dan bagi kami."
"Kami berharap kalian akan mengingat Svennis sebagai orang yang selalu membawa kebaikan dan energi positif, baik dalam kehidupan publik maupun pribadi," tambah mereka.
Selama masa kepelatihannya, Eriksson dikenal sebagai pelatih pertama non-Inggris yang memimpin tim nasional Inggris. Ia membimbing tim yang dikenal sebagai "Golden Generation" Inggris, yang beranggotakan pemain-pemain bintang seperti David Beckham, Wayne Rooney, Steven Gerrard, dan Frank Lampard.
"Sepak bola adalah obat, terutama jika Anda terlibat di dalamnya dengan sepenuh hati," ungkap Eriksson dalam sebuah wawancara pada Maret 2024, menunjukkan betapa besarnya kecintaannya pada dunia sepak bola.
Rest in peace, Sven-Göran Eriksson.
— Liverpool FC (@LFC) August 26, 2024
The thoughts of everyone at the club are with Sven’s family and friends at this extremely sad time. pic.twitter.com/vn5qkn5RWc
Liverpool FC, yang tahun ini mengundang Eriksson untuk berpartisipasi dalam tim manajemen Liverpool FC Legends, memberikan penghormatan kepada Eriksson di media sosial setelah kabar duka tersebut tersebar. "Istirahatlah dengan tenang, Sven-Goran Eriksson. Pikiran semua orang di klub bersama keluarga dan teman-teman Sven di masa yang sangat sulit ini," tulis mereka.
Sad to hear about the passing of Sven-Göran Eriksson. I met him several times as England manager and was always struck by his charisma and passion for the game. My thoughts are with his family and friends. A true gentleman of the game. W
— The Prince and Princess of Wales (@KensingtonRoyal) August 26, 2024
Pangeran William, yang menjabat sebagai Presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris, juga memberikan penghormatan kepada Eriksson di platform X (sebelumnya Twitter), dengan menulis, "Sedih mendengar berita tentang kepergian Sven-Goran Eriksson. Saya selalu terkesan dengan kharismanya dan hasratnya terhadap sepak bola. Pikiran saya bersama keluarga dan teman-temannya. Seorang pria sejati dalam dunia sepak bola."
Eriksson akan selalu dikenang sebagai sosok yang penuh dedikasi dan cinta pada sepak bola, seorang pelatih yang selalu menyalurkan semangatnya dalam setiap langkahnya di dunia olahraga.