Share
Fantasi Menjadi Nyata, Pencipta “Game of Thrones” Bertemu Dire Wolf yang Telah Punah Ribuan Tahun
Putrika Annaya Salsabila
09 April 2025

Dire wolf, makhluk yang awalnya telah punah dan hanya hadir di dunia fiksi ciptaan George R.R. Martin kini kembali!


George R.R. Martin tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari ia akan memeluk dire wolf—hewan purba yang selama ini hanya hidup dalam dunia fantasinya. Namun pada awal 2025, hal itu benar-benar terjadi.

Penulis serial “A Song of Ice and Fire”, yang melahirkan semesta Westeros dan serial “Game of Thrones”, diundang untuk mengunjungi Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi yang kini tengah menjadi sorotan karena berhasil menghadirkan kembali spesies punah dari zaman es, termasuk dire wolf.

Semua berawal dari sebuah telepon dari Peter Jackson, sutradara “The Lord of the Rings”, yang juga merupakan salah satu investor di Colossal. “Peter bersumpah untuk tidak membocorkan apapun, tapi aku bisa mendengar semangat di suaranya, jadi aku menelepon. Dan aku sangat bersyukur aku menelepon,” tulis Martin dalam situs resminya.

Colossal, yang didirikan oleh ilmuwan Harvard George Church dan pengusaha teknologi Ben Lamm, telah menjadi perbincangan sejak mengumumkan proyek ambisius mereka untuk "menghidupkan kembali" mammoth berbulu. Kini, lewat teknologi rekayasa genetik yang memungkinkan kelahiran spesies punah melalui induk pengganti, mereka berhasil membawa kembali dire wolf—pemangsa zaman es yang punah sekitar 13.000 tahun lalu.

Martin mengunjungi fasilitas Colossal pada Februari 2025, hanya beberapa minggu setelah lahirnya tiga anak dire wolf: dua jantan dan satu betina. “Selama berbulan-bulan aku menahan lidahku, bersumpah untuk diam tapi sangat ingin memberi tahu dunia,” tulisnya, sambil membagikan foto dirinya sedang menggendong salah satu anak dire wolf tersebut.

Dire Wolf 1

Dire wolf telah menjadi elemen penting dalam cerita “A Song of Ice and Fire”. Inspirasi awalnya datang saat Martin mengunjungi La Brea Tar Pits di Los Angeles. “Saat aku melihat pameran dire wolf mereka, empat ratus tengkorak dipajang di dinding, sesuatu dalam diriku tergugah,” katanya.

“Sebagian besar pembacaku pasti sudah pernah mendengar kisah bagaimana aku sedang menulis novel fiksi ilmiah pada musim panas 1991 ketika sebuah adegan muncul di pikiranku—bab pertama ‘Game of Thrones’, saat mereka menemukan anak-anak dire wolf di salju musim panas. Dari mana datangnya adegan itu? Mengapa itu begitu kuat memengaruhiku? Aku tidak tahu,” jelasnya.

Ia melanjutkan, “Tapi adegan itu mencengkeramku begitu kuat hingga aku menyingkirkan novel lain dan mulai menulis ‘A Song of Ice and Fire’. dire wolf menjadi bagian besar dari cerita itu. Tanpa mereka, Westeros mungkin tidak akan ada.”

Dire Wolf 2

Martin bahkan sempat berandai-andai, “Mungkin aku sedang mengingat kehidupan masa lalu, ketika aku berlari bersama kawanan di Zaman Es… Apa pun alasannya, aku harus mengatakan bahwa kelahiran kembali dire wolf menggugahku seperti tidak ada kabar ilmiah lain sejak Neil Armstrong berjalan di bulan.”

Beberapa hari sebelum mengumumkan kabar ini, Martin sudah memberi petunjuk bahwa akan ada pengumuman besar—meski ia langsung menepis harapan soal novel kelanjutan “The Winds of Winter”.