Konsep slow living memang belum terdengar akrab bagi masyarakat Indonesia, terlebih untuk penduduk kota besar seperti Jakarta. Dalam rangka merayakan International Day of Slowness yang jatuh pada tanggal 21 Juni 2021, Ashta menginisiasi kampanye Simple Life 1.0 yang berlangsung mulai dari 21 Juni hingga 21 Juli 2021.
HighEnd mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi peluncuran kampanye Simple Life 1.0 yang diusung oleh pusat perbelanjaan baru dan eksklusif Ashta dengan tema The Art of Slowing Down. Melalui kampanye ini, Ashta mengajak para penduduk Jakarta untuk lebih memperlambat ritme hidup di tengah kesibukan yang padat dan kebisingan kota, yaitu dengan cara melihat ke sekitar dan mencari cara untuk merestorasi tubuh dan jiwa dan juga merawat keberlangsungan hidup.
Berbagai macam kegiatan menarik telah dipersiapkan untuk pengunjung Ashta, seperti lokakarya melukis dari Bartega x KOHLER, dekonstruksi pakaian bekas pakai dengan Tangan, lokakarya merangkai bunga dari Jakflo dan Reverose Florist, sesi memasak makanan sehat bersama Chef Norman Ismail, hingga lokakarya keramik bersama Ayu Larasati. Pengunjung juga dapat menikmati kekhusyukan slow living melalui sesi yoga, meditasi, dan latihan pernapasan di area rooftop Ashta pada pagi dan sore hari setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu.
Ashta juga mempersembahkan sejumlah aktivitas unik seperti jamu tasting bersama Suwe Ora Jamu, tempeh tasting bersama Tempe Movement, tea ritual dan tea blending dengan Indonesia Tea Institute, serta gelar wicara mengenai makanan sehat siap mewarnai akhir pekan Anda. Berbagai gelar wicara dengan topik lingkungan seperti kendaraan listrik, WWF Talks, dan plant bidding juga dapat dinikmati secara gratis.
Yang juga menarik perhatian karena menghubungkan seni dan tanaman yaitu seni instalasi eksperimental pada Ashta Simple Life 1.0 Exhibition. Area Lantai G Ashta disulap sepenuhnya dengan cantik menjadi lanskap hijau yang dibagi menjadi enam thematic garden, di antaranya Mirror Jungle, The Living Room, The Silhouette, The Rainforest, The Desert, dan Trees of Light. Setiap thematic garden mengusung sejumlah elemen seperti cermin, kayu, cahaya dan bayangan yang dipadukan dengan elemen flora sebagai fondasi.
“Sekarang adalah saat yang tepat untuk melambat sejenak dan mengapresiasi keindahan yang acap kita lewatkan ketika segalanya ‘normal’ dan ‘sibuk.’ Saat dunia tengah menyembuhkan dirinya, begitu pun kita— membangun fondasi yang kuat untuk mengeksplorasi aktivitas yang menyejukkan jiwa,” ujar Alexander H. Kusuma, CEO dari Agung Sedayu Realestat Indonesia (ASRI). “Bagi saya pribadi, ‘melambat sejenak’ berarti menjadi hadir kini dan di sini; melakukan hal-hal yang mendefinisikan diri kita sementara memberi kembali kepada alam.”
“Di tengah hiruk-pikuk Central Business District, kampanye Simple Life yang didorong Ashta hadir bak oase. Bagi kita para urban dweller yang terbiasa hidup serba cepat, slow and simple living memberi kita kemampuan untuk mengontrol waktu dan tidak membiarkannya lewat begitu saja. Hidup seutuhnya.” Gupta Sitorus, CEO Disrupto dan salah satu kolaborator Simple Life 1.0 menambahkan. “Saya salut dengan inisiatif Ashta menghadirkan Simple Life 1.0 untuk kembali mengingatkan kita akan indahnya hidup sederhana, sehat, dan ramah lingkungan,” Arifin Putra, aktor dan kolaborator Simple Life 1.0 menyatakan hal serupa.
Baca juga: 8 Pilihan Wisata Pantai Selatan Pulau Jawa yang Cantik dan Sepi