Share
Beberapa Fakta Menarik Seputar Penobatan Raja Charles 
Trisha Aulia
08 May 2023

Raja Charles III resmi dinobatkan sebagai raja Inggris dalam sebuah upacara yang berlangsung di Westminster Abbey pada Sabtu (6/5) lalu.


Pada Sabtu (6/5) lalu, Raja Charles III resmi naik takhta menjadi pemimpin Kerajaan Inggris melalui sebuah upacara penobatan yang berlangsung di Westminster Abbey. Dihadiri oleh lebih dari 2000 tamu terhormat yang berasal dari berbagai penjuru dunia, peristiwa penobatan ini merupakan momen yang sungguh bersejarah.

Terlebih, peristiwa ini cukup langka dan bahkan sering disebut sebagai peristiwa sekali dalam seumur hidup sehingga tidak heran jika seluruh mata dunia tertuju kepada acara seremonial ini.

Dibalik segala kemegahan upacara penobatan Raja Charles III, terdapat sejumlah hal menarik yang mudah terlewatkan jika Anda tidak benar-benar memperhatikannya. Berikut adalah lima fakta seputar penobatan Raja Charles yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Penobatan pertama Kerajaan Inggris setelah 70 tahun

Penobatan Raja Charles III merupakan penobatan pertama yang berlangsung dalam Kerajaan Inggris setelah 70 tahun. Penobatan kerajaan terakhir kali dilakukan pada tahun 1953 untuk meresmikan Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin monarki Inggris. Ratu Elizabeth II kemudian memimpin Inggris beserta negara Persemakmuran lainnya selama 70 tahun hingga ajal menjemput dan posisinya diambil alih oleh putra sulungnya, Raja Charles III yang sekarang berkuasa. Menariknya lagi, mendiang Ratu Elizabeth yang memimpin selama 70 tahun lamanya dikenal sebagai pemimpin dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris.

2. Raja Charles III menjadi raja tertua yang pernah dinobatkan dalam sejarah Kerajaan Inggris

Raja Charles III menaiki takhta Kerajaan Inggris sebagai pewaris mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II yang tutup usia di umurnya yang 96 tahun pada 2022 lalu. Setelah melalui upacara penobatan Raja Inggris, Raja Charles III yang saat ini berusia 74 tahun pun kini resmi menjadi raja tertua yang pernah dinobatkan dalam sejarah kerajaan Inggris. Rekor raja tertua sebelumnya dipegang oleh Raja William IV yang naik takhta pada 1830 di usia 64 tahun.

3. Raja Charles III dimahkotai di atas kursi St. Edward yang berusia 700 tahun

Seperti ibunya, Ratu Elizabeth II, dan pemimpin-pemimpin Kerajaan Inggris yang pernah berkuasa, Charles III dimahkotai dan diresmikan sebagai raja sembari duduk di atas kursi yang disebut sebagai St. Edward’s Chair. Meskipun terlihat seperti kursi kayu kuno biasa, kursi ini menyimpan cerita sejarah Inggris dari ratusan tahun lalu.

Dibuat pada tahun 1300, kursi ini pertama kali digunakan dalam penobatan Raja Edward II pada 1308 dan sejak itu menjadi bagian penting dari upacara penobatan setiap pemimpin Kerajaan Inggris. Kursi yang berusia 700 tahun ini bahkan masih bisa berdiri kokoh meskipun sempat mengalami kerusakan akibat perang dunia.

4. Permaisuri Camilla resmi diakui sebagai ratu

Dengan pelantikan Charles III sebagai raja, Permaisuri Camilla turut resmi diakui sebagai ratu. Setelah meninggalnya Elizabeth II, Camilla sebagai istri dari Charles III dipanggil dengan gelar permaisuri atau Queen Consort untuk membedakannya dengan sang ratu. Akan tetapi, menjelang hari upacara penobatan, Charles III dikabarkan mengeluarkan Surat Perintah Kerajaan yang menitahkan gelar Camilla dari permaisuri menjadi ratu. Pemberlakuan perintah tersebut segera efektif mulai hari penobatannya dan kini dokumen kerajaan tidak lagi menuliskan nama Camilla sebagai “Camilla, the Queen Consort”, melainkan “Queen Camilla”.

5. Penobatan pertama yang mengedepankan kemajemukan dan keberagaman

Berbeda dari upacara penobatan yang pernah ada sebelumnya, penobatan Charles III dapat dibilang mendobrak tradisi karena dirancang khusus untuk mencerminkan masyarakat Inggris yang kini lebih modern dengan melibatkan agama lain dan orang-orang dari berbagai latar belakang. Jika sebelumnya acara seremonial hanya terdiri dari aspek Kristen, penobatan Charles III mengandalkan peran aktif dari sejumlah pemimpin agama yang mewakili Hindu, Buddha, Yahudi, Muslim, dan bahkan Sikh.