Setiap negara memiliki kekayaan budayanya masing-masing, terlebih baju tradisionalnya yang merupakan cara terbaik menampilkan identitas bangsa tersebut, salah satunya adalah Kebaya.
Kebaya adalah busana nasional dan ikon dari wanita Indonesia. Namun, akhir-akhir ini para generasi muda yang lebih mementingkan kepraktisan dalan berpakaian seringkali menganggap Kebaya sebagai sesuatu yang identik dengan orang-orang tua dan tidak praktis untuk dikenakan sehari-hari.
Saat ini, Kebaya sudah didesain dan dibuat sesuai dengan perkembangan zaman dengan model dan pola baru, sehingga membuat busana ini menjadi lebih modern, muda dan bahkan high-fashion. Tidak ada alasan lagi bagi para generasi muda Indonesia untuk menjauhi Kebaya dengan alasan gaya yang disebut terlalu tua ataupun tidak praktis.
Tak hanya sebagai sehelai pakaian, Kebaya melambangkan nasionalisme dan berbagai macam acara bersejarah di sepanjang perjalanan negara ini. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda wajib menghargai dan menanggap Kebaya sebagai hal yang penting. Akan lebih baik lagi apabila kita bersedia memakainya dalam setiap keseharian kita.
Para wanita cantik yang bergabung dalam Yayasan Kebaya dan Busana Nusantara ini adalah para pejuang yang berusaha memajukan kembali busana nasional Indonesia, termasuk di dalamnya Kebaya, dengan tujuan mulia yaitu membuat Kebaya lebih dikenal lagi oleh masyarakat terutama generasi muda, dan juga dalam skala internasional sebagai identitas asli wanita Indonesia.
Mereka adalah Angela Tanoesoedibjo, Yanti Airlangga, Hani Pramono Anung, Liliana Tanoesoedibjo, Ayu Heni Rosan, Nurmala Kartini Sjahrir, Eny Yaqut Cholil, Putri K. Wardani & Tuti Roosdiono.
Simak artikelnya di majalah HighEnd edisi April 2021.
Sumber foto: Sylviana Lim & Febi Ramdhan
