Share
Acara Exotic NTT Tampilkan Kekayaan Alam dan Budaya di Nusa Tenggara Timur
Listya Manopo
31 October 2021

Bertempat di main atrium Gandaria City, Jakarta Selatan pada tanggal 15-17 Oktober 2021 kemarin, pengunjung mal dihadapkan pada pesona Labuan Bajo dan juga eksotisme Komodo yang mistis.


Acara yang dihelat secara langsung oleh Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) ini memang bukan sekadar pameran wisata biasa, ini adalah sebuah pameran kreatif yang ingin mengenalkan kembali bagaimana Labuan Bajo dan Komodo bagi masyarakat urban Jakarta yang selama hampir dua tahun terakhir harus bertahan hidup dari pandemi Covid-19.

Exotic NTT yang digagas oleh BPOLBF merupakan sebuah pameran terkini bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif Nusa Tenggara Timur untuk kembali mengingatkan lagi publik di luar Labuan Bajo terutama Ibukota Jakarta bahwa gaung tentang dunia misterius Komodo yang eksotik dan ikonik bisa terus hidup gaungnya meskipun pandemi dalam dua tahun terakhir telah ikut menggerus dunia pariwisata di Labuan Bajo dan Flores umumnya.

Jakarta sendiri dipilih sebagai lokasi pameran karena ada akses langsung penerbangan dari dan ke Labuan Bajo di Flores dengan Ibukota Republik Indonesia. Beberapa maskapai nasional telah memastikan penerbangan dari dan ke Labuan Bajo akan tetap ada meskipun pandemi sempat membuat beberapa wisatawan menyusut drastis.

"Ini menjadi salah satu alat branding yang luar biasa kuat dan akan menjadi annual event yang diselenggarakan oleh BPOLBF dan banyak hal yang coba kita tawarkan juga untuk para pengunjung yang datang di Jakarta," tukas Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF baru-baru ini di Labuan Bajo.

Pameran Exotic NTT bukan saja menawarkan potensi wisata di Labuan Bajo dan sekitarnya tapi juga memadukannya dengan sensasi pengalaman canggih di booth Virtual Reality/Augmented Reality yang secara visual memanjakan mata dan telinga. Selain itu, ada juga booth Travel Fair Corner yang menampilkan para pelaku usaha di Labuan Bajo dan sekitarnya mulai dari jasa penginapan hingga jasa tur ke berbagai pulau di sekitar Labuan Bajo.

Menariknya, para pengunjung yang datang juga bisa langsung ke photo booth dan ikut merasakan sensasi saat memakai baju adat lokal dari Nusa Tenggara Timur dan berfoto dengan kostum adat yang kaya nilai lokal itu tanpa dikenakan biaya sama sekali. Selain itu pengunjung yang datang juga bisa melihat secara langsung bagaimana miniatur rumah adat Labuan Bajo dan Flores, replika komodo, kapal pinisi yang ikonik hingga replika pohon enau yang menjadi tanaman endemik setempat.

"Selain itu kami juga menawarkan kepada para pengunjung bagaimana nikmatnya kopi asal Flores yang perkebunannya dekat dengan Labuan Bajo di booth coffee corner, bisa mencicipi kopi nikmat, dan tentunya bisa membeli oleh-oleh juga mulai dari kuliner hingga kriya khas Labuan Bajo dan Flores di satu tempat dengan harga variatif karena semuanya adalah binaan langsung dari BPOLBF," ujar Raisa Lestari Niloperbowo, Direktur Pemasaran BPOLBF.

Selama tiga hari berlangsung di Gandaria City, para pengunjung yang datang juga bisa menikmati alunan pertunjukkan musik khas Nusa Tenggara Timur yang dibawakan langsung oleh musisi berdarah Flores yang berdomisili di Jakarta, seperti grup musik Mukarakat. Untuk yang penasaran dengan alat musik khas Nusa Tenggara Timur seperti sasando, setiap harinya juga akan ada pertunjukkan musik langsung sasando yang unik dan menghanyutkan jiwa.