Kehidupan yang bahagia, damai dan penuh kepuasan tentu menjadi impian semua orang. Inilah konsep meraih kebahagiaan yang diterapkan penduduk Jepang dalam kehidupan kesehariannya.
Beberapa tahun belakangan ini, beberapa konsep untuk meraih kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari sedang naik daun, kebanyakan dari negara Skandinavia, seperti hygge, lagom, dan lainnya. Namun tahukah ada, bahwa Jepang juga memiliki beberapa konsep way-of-life yang juga tak kalah menarik dan layak anda implementasikan dalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalah rangkuman singkatnya beserta rekomendasi buku untuk semakin mendalaminya!
Ikigai
Konsep ikigai, yang dapat diartikan sebagai ‘reason for being’ atau alasan berada, bertujuan untuk mengulik jati diri dan menemukan tujuan dalam hidup. Ikigai merupakan konsep yang telah ada berabad-abad. Untuk menemukan dan memegang teguh ikigai, kita harus sungguh-sungguh mempertimbangkan hal atau kegiatan apa yang kita sukai, apa yang ahli kita lakukan, dan bagaimana hal tersebut dapat bermanfaat untuk diri kita sendiri dan juga orang lain. Saat telah menemukan ikigai, tentu setiap hari akan lebih semangat untuk berkegiatan dan menjalani hari-hari.
Untuk mendalami konsep Ikigai, bacalah “Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life” karya Albert Liebermann dan Hector Garcia.
Ichigo Ichie
Frase ini menggambarkan bahwa semua momen yang terjadi dalam hidup hanya terjadi sekali, dan kebahagiaan hanya dapat diraih jika kita benar-benar hadir dalam momen tersebut. Ichigo ichi merupakan seni dalam menikmati setiap pengalaman hidup, dan menghargai setiap waktu karena waktu bergulir dengan sangat cepat. Ichigo ichi merupakan pengingat bahwa setiap harinya kita hidup di dunia, menghabiskan waktu dengan sahabat dan keluarga tercinta, mengerahkan energi untuk berkarya, semua layak diberi perhatian kita 100%.
Untuk mendalami konsep ichigo ichie, bacalah “The Book of Ichigo Ichie: The Art of Making the Most of Every Moment, the Japanese Way” karya Albert Liebermann dan Hector Garcia.
Wabi Sabi
Mengejar kesempurnaan setiap waktu tentunya melelahkan. Wabi sabi merupakan cara orang Jepang melihat dunia dengan kacamata yang berbeda, yaitu dengan melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan, menghargai kesederhanaan, dan menerima bahwa semua hal tidaklah kekal. Filosofi ini mengajak untuk perlahan menghadapi semua tuntutan dunia, dan tidaklah terlalu memaksa diri dalam mencapai kesempurnaan.
Untuk mendalami konsep wabi sabi, bacalah “Wabi Sabi: Japanese Wisdom for a Perfectly Imperfect Life” yang ditulis oleh Beth Kempton.