Sebagai salah satu bintang terbesar sinema Indonesia, pengaruh Prilly Latuconsina jauh melampaui layar. Ia menginspirasi generasi muda untuk berani berkarya, mewujudkan potensi, dan meraih mimpi.
Dari mistisnya dunia Danur hingga kedalaman emosi Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Prilly Latuconsina telah membuktikan dirinya sebagai ikon generasi masa kini. Kemampuannya dalam menjelajahi berbagai genre dan karakter dengan penuh passion dan autentisitas begitu memikat, membuat setiap peran yang ia lakoni tak terlupakan.
Lahir pada 1996, Prilly mulai menapaki dunia akting di usia muda dengan debutnya dalam sinetron Gerhana Jadi 2 pada tahun 2010. Namun, namanya baru mulai dikenal luas pada tahun 2014, saat ia memerankan karakter Sisi dalam sinetron populer Ganteng-Ganteng Serigala.
Dengan popularitas yang kian melesat, mungkin banyak yang berasumsi bahwa perjalanan Prilly akan mulus tanpa hambatan. Namun, kenyataannya jauh berbeda. “Mengawali karir aktingku lewat sinetron, yang seringkali karakterku mendapatkan cap ‘alay’, lalu masuk ke industri film, tidak sedikit orang yang berkomentar, meragukan dan mempertanyakan diriku,” kenang Prilly.
“‘Kenapa sih harus Prilly? Emang dia bisa akting?’ Kira-kira begitu komentar netizen atau para kritikus film ketika namaku disebut menjadi salah satu cast sebuah film,” lanjutnya.
Namun, Prilly selalu percaya bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, betapapun mustahil impiannya. Seperti yang ia katakan, “Walaupun mimpi kita terdengar sulit dan tidak mungkin, tapi kalau kita percaya sama diri kita dan yakin bahwa Tuhan sudah membuka pintu untuk kita, tidak ada satu manusia pun yang bisa menutup atau menghalangi kita untuk menggapai mimpi.”
Jadi, alih-alih menyerah, Prilly tetap optimis. Ia menggunakan kritik tersebut sebagai motivasi untuk mendalami keahliannya, membuktikan dedikasinya untuk berkembang melalui setiap peran baru. “Aku memilih untuk terus belajar, konsisten di bidang ini, dan berusaha menutup telingaku dari komentar jahat dan melanjutkan perjalananku,” ungkapnya.
Ketekunan ini membawanya meraih banyak prestasi, termasuk Piala Citra untuk Aktris Pendukung Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2023—salah satu apresiasi tertinggi di sinema Indonesia. Bakat Prilly bahkan telah mendapatkan pengakuan internasional, seperti terlihat dari People’s Choice Award yang ia raih di WebTV Asia Awards 2016 di Seoul, di mana ia mengalahkan 99 nominasi lainnya dari 12 negara.
Tak puas hanya dengan akting, Prilly memperluas cakrawalanya dengan mendirikan rumah produksi Sinemaku Pictures bersama rekan aktor Umay Shahab. Produksi perdana mereka, Kukira Kau Rumah, sukses besar dan mencatat Rekor MURI sebagai film paling banyak ditonton selama pandemi dengan lebih dari 2 juta penonton.
Kini, dengan pencapaian yang kian matang dalam sinema, Prilly dipercaya untuk mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Pelaksana FFI untuk periode 2024-2026. Bersama aktor Ario Bayu, ia akan bekerja keras untuk membentuk masa depan perfilman Indonesia, mendorongnya ke level yang lebih tinggi.
Selain di dunia perfilman, Prilly juga mengukir karier yang mengesankan sebagai pengusaha. Ia memiliki berbagai usaha di bidang makanan dan minuman seperti Bumbu Nona, Nona Picknick, dan La Joie Bakery. Ia juga telah merambah dunia fashion dan beauty dengan jenama seperti Rebel Princess, BeforeAfterMe, dan ILY Gold.
Tak hanya itu, Prilly juga dikenal dengan kebaikan hatinya yang tak kenal batas. Seorang aktivis yang berdedikasi, ia turut berkontribusi dalam isu-isu lingkungan dan sosial melalui inisiatifnya, Generasi Peduli Bumi dan Yuk Group.
Dalam setiap kiprahnya, Prilly Latuconsina mendorong generasi muda untuk berani berkarya, meraih mimpi, bahkan memberikan dampak positif bagi dunia. Karyanya di layar telah membuatnya menjadi ikon, tetapi dedikasinya yang tak kenal lelah menjadikannya panutan sejati dan inspirasi nyata bagi generasi masa depan.
Photos by ARMAN FEBRYAN
Makeup by RHAY DAVID
Hairdo by ICHANAA