Share
Siap Tahan Ketawa? Reality Show LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah Tampilkan Battle Para Komedian
Listya Manopo
12 July 2024

Prime Video dengan bangga menghadirkan serial Original Indonesia terbaru LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah dimulai sejak 11 Juli.


Acara reality show komedi yang membawa total enam episode ini dipandu oleh Pandji Pragiwaksono dan mempertemukan sepuluh komedian terbaik Indonesia, yaitu Andre Taulany, Denny Cagur, Rina Nose, Indra Jegel, Gilang Dirga, Ivan Gunawan, Asri Welas, Marshel Widianto, dan Dicky Difie, dalam sebuah persaingan yang sengit dan unik. Selama enam jam, para komedian akan berusaha untuk menyingkirkan yang lain dengan membuat mereka tertawa, tanpa boleh ikut tertawa. Dalam acara konferensi pers yang digelar hari ini, para kreator dan pemain LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah memberikan komentar dan penjelasan lebih lanjut mengenai acara ini.

Format unik LOL: Last One Laughing menjadikannya acara yang paling banyak ditonton sepanjang masa di Prime Video di Italia, Prancis, dan Jerman. Kesuksesan tersebut berlanjut dengan hadirnya berbagai versi lokal yang sukses di Meksiko, Australia, India, Spanyol, Kanada, Belanda, Kolombia, Argentina, Brazil, dan Swedia. Produser eksekutif dan showrunner Indra Yudhistira pun menjelaskan konsep yang dapat dinantikan untuk versi Indonesianya, “LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah dapat dipastikan menjadi suatu suguhan serial komedi yang berbeda dari yang pernah ada. Dengan menghadirkan 10 komedian ternama tanpa saling mengetahui identitas mereka masing-masing sebelumnya. Didukung dengan skala produksi yang besar, selama 6 jam penuh dengan 32 kamera tersembunyi, mereka harus meramu strategi untuk membuat satu sama lain tertawa hingga pada akhirnya harus ada satu pemenang saja yang berhasil menahan tawa.”

Dalam persaingan sengit nan unik yang bertabur bintang ini, komedian yang tidak pernah tersenyum dan bertahan lebih lama dari pesaingnya akan keluar sebagai pemenang. LOL Indonesia: Yang Ketawa Kalah pun menggunakan 32 kamera untuk menangkap semua kehebohan dan keseruan selama kompetisi penuh kejutan ini berlangsung, seiring para pemain menampilkan berbagai kemampuan mereka, termasuk stand-up, improvisasi, komedi fisik, dan lain-lain. Sutradara Alcy Desrandy berbagi tantangan terbesarnya ketika menggarap acara komedi ini, “Acara ini bukan hanya menghadirkan 10 komedian, tetapi juga perpaduan luar biasa dari berbagai genre dan generasi. Dari maestro stand-up hingga komedian muda enerjik seperti Indra Jegel, semua genre komedi terwakili di sini. Perpaduan komedian ini menjanjikan ledakan tawa yang tak terduga. Bayangkan interaksi antara legenda komedi dengan para pendatang baru yang penuh ide segar. Perbedaan gaya dan pengalaman mereka benar-benar di luar dugaan serta menjadi tantangan yang tak terlupakan bagi saya selama mengerjakan ini,” ungkapnya.

Dengan format yang unik, tentunya para pemain menyimpan berbagai pengalaman seru yang juga dapat dinikmati oleh penonton. “Ini program tergila dan teredan yang pernah saya alami,” kata Ivan Gunawan. “Aku memang sudah terbiasa bekerja sama dengan orang-orang yang memang sudah aku ketahui karakternya bagaimana, jadi sebelum mereka melucu, aku sudah ngebaca arah leluconnya akan ke mana, jadi makin susah buat nahan ketawanya,” lanjut Rina Nose.

“Awalnya, peserta yang paling saya takuti adalah sama Rina Nose, karena kita punya core yang sama, impersonate. Dia tahu apa yang ada di kepala saya, dan saya pun tahu apa yang ada di kepalanya. Tapi setelah proses shooting dimulai, ternyata semua peserta berbahaya,” sambung Gilang Dirga.

Berada di satu ruangan dengan para komedian lain tentunya dapat memicu banyakan ledakan komedi - yang justru akan menjadi tantangan terberat karena tidak ada satu pun yang boleh tertawa. Para pemain mengaku memiliki strategi tersendiri agar bisa menahan tawa. Denny Cagur mengungkapkan, “Tantangannya adalah kita disuruh melawak di depan pelawak. Bayangin kita melawak di depan orang-orang yang sudah biasa mendengarkan lawakan. Saya salut banget dengan tim produksi yang bisa menjaga 10 peserta ini tidak saling tahu. Sampai akhirnya kita di satu waktu, semua kumpul 6 jam, saling bercanda, saling menyerang, sampai akhirnya tersisa satu.” Denny melanjutkan, “Semuanya usil, semuanya jahil dengan semua properti yang ada, tiba-tiba ada yang datang pakai kuping babi, ada yang pakai baju senam. itu sih tantangannya,” tutup Denny.