Untuk pertama kalinya di Indonesia, pameran tunggal perupa Australia ternama Patricia Piccinini diselenggarakan di Museum Macan mulai dari tanggal 23 Mei hingga 06 Oktober 2024 lalu.
Patricia Piccinini, dikenal sebagai perupa patung hiper-realistik dengan wujud chimera-organisme yang terdiri dari gabungan jaringan genetika berbagai spesies. Melalui karyanya yang sekaligus mengkaji bahwa hubungan dan keintiman merupakan sebuah perasaan yang universal, menjadikan karyanya secara imajiner “meleburkan” manusia, hewan, makhluk hidup, dan mesin-mesin. Pameran ini juga membawa kita sebagai penikmat untuk seraya ikut mempertanyakan bagaimana cara kita untuk dapat hidup berdampingan dengan makhluk yang berbeda.
Patricia Piccinini
Prinsip karya Patricia Piccinini sendiri sebenarnya dapat dikaitkan dengan Indonesia, yang berkaitan dengan gagasan hidup berdampingan warisan kearifan leluhur kita. Uniknya lagi, karyanya pun ternyata selaras dengan ekologi, bioteknologi, dan keanekaragaman hayati.
Pada kali ini, pameran Patricia Piccinini dan Tobias Berger selaku kurator mengusung tema besar “CARE” yang diselenggarakan oleh Museum Macan, Jakarta 2024. CARE sendiri menjadi sebuah pameran yang membahas mengenai hubungan dan keintiman sebagai perasaan yang universal. Selain itu, isu-isu global terkini pun menjadi gagasan utama dalam pameran kali ini, yang dapat menghubungkan audiens dari mana saja, terutama Indonesia.
Tobias Berger
Dengan menghadirkan lebih dari 40 patung life-size, 3 instalasi video berukuran besar, dan Celestial Field (2021) yang terdiri dari ribuan bunga, diharapkan melalui pameran CARE ini, pengunjung dan penikmat seniman dapat melihat bagaimana “persilangan” dari bentuk-bentuk kehidupan yang imajiner namun sangat menyentuh isu-isu mengenai spesies yang terancam punah di Indonesia.
Celestial Field (2021)
“Mungkin di awal akan bikin tidak nyaman, namun semakin kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengan artwork, kamu akan melihat beauty dan itulah yang membuatnya spesial. Saya berharap orang yang datang dapat menikmati momen di pameran ini dan merasa ada sesuatu yang didapat dan dirasa mau dibicarakan dari patung-patung disini. Tujuannya saya ingin mengaktivasi orang-orang yang datang untuk melakukan sesuatu.” ujar Patricia Piccinini saat diwawancarai oleh salah satu redaksi.
Melalui pameran pertamanya kali ini, Patricia Piccinini sangat berharap akan memberikan kesan rasa welas asih dan kepedulian kepada sesama, bahkan dengan makhluk lainnya.