Baru-baru ini Kourtney Kardashian mengungkapkan kondisi kehamilannya melalui media sosial pribadinya. Dalam unggahan tersebut, istri dari Travis Barker ini menyampaikan bahwa dirinya harus menjalani operasi darurat untuk janinnya dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Kourtney dan Travis mengunggah foto hitam putih yang memperlihatkan tangan mereka saling menggenggam. Kourtney menceritakan pengalaman bagaimana proses operasi janin tersebut berlangsung dan mengucapkan rasa syukur karena bayi laki-laki yang dikandungnya dalam keadaan baik. Lantas, apa sebenarnya fetal surgery itu?
Mengutip dari Klik Dokter, fetal surgery atau operasi janin merupakan terapi bedah untuk memperbaiki kelainan bawaan pada janin sebelum dilahirkan. Jadi, tindakan koreksi/pengobatan dilakukan saat janin masih berada di dalam kandungan ibu. Dengan menggunakan alat-alat bedah canggih dengan teknologi khusus, operasi ini mampu mengoreksi kelainan bawaan yang ada sejak dini. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan peralatan bedah canggih dengan teknologi khusus yang mampu membantu mencegah kelainan bawaan pada janin. Kondisi kelainan pada bayi yang mengharuskan untuk dilakukannya fetal surgery adalah sebagai berikut:
Amniotic band syndrome atau sindrom pita ketuban
Sekuestrasi bronkopulmoner pada paru-paru
Malformasi adenomatoid kistik kongenital (CCAM) paru-paru
Hernia diafragma kongenital (CDH)
Sindrom obstruksi saluran napas tinggi bawaan (CHAOS)
Anemia janin
Obstruksi saluran kemih bagian bawah (LUTO)
Teratoma mediastinum
Massa leher
Teratoma sacrococcygeal (SCT)
Spina bifida (mielomeningocele)
Twin anemia-polycythemia sequence (TAPS)
Twin reversed arterial perfusion (TRAP) sequence
Twin-twin transfusion syndrome (TTTS)
Meski begitu, fetal surgery tentu tidak luput dari banyak risiko layaknya operasi lain pun memiliki banyak risiko baik untuk ibu maupun janin. Risiko untuk ibu yang mungkin terjadi seperti ketuban pecah dini, melahirkan secara prematur, infeksi pada luka operasi, infeksi selaput ketuban, perdarahan, lepasnya plasenta, mengalami komplikasi sehingga rahim akhirnya harus diangkat, kerusakan organ sekitar rahim hingga kematian.
BACA JUGA: Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Kekurangan Darah yang Langka