Sebagai seorang perancang busana, Gabriella Praditha sangat percaya bahwa fashion adalah ungkapan jiwa. Setiap jahitan dan manik pada karyanya bercerita, sebuah narasi visual yang lahir dari hatinya.
Dengan begitu banyak estetika dan gaya, Indonesia menjadi arena bermain fashion di mana tradisi yang kaya dan pengaruh kontemporer bersatu dalam cara-cara kreatif yang tak terbayangkan. Dan di tengah panggung dinamis tersebut, seorang wanita bersinar gemilang. Ini adalah kisah tentang Gabriella Praditha dan bagaimana ia menghidupkan jenama Gabriella Vania (GV) menggunakan tangan terampilnya untuk memadukan masa lalu dan masa kini ke dalam sulaman ajaib dan kreasi cheongsam-nya yang luar biasa istimewa.
Ketertarikan Gabriella pada fashion dimulai sejak usia dini, dengan kecintaannya pada desain yang unik dan tidak biasa yang berkembang saat ia sering menjuarai kontes peragaan busana (fashion show) dan menggambar. Masa-masa inilah yang menanamkan benih aspirasinya untuk menjadi seorang perancang busana, dan sebagai seseorang yang juga memiliki passion dalam menggambar dan melukis, ia membidik pandangannya ke dunia cheongsam dan embroidered gowns.
Pada tahun 2012, Gabriella mendirikan GV, mewujudkan mimpi masa kecilnya yang polos menjadi keajaiban fashion sejati. Melalui GV, sang desainer menciptakan pakaian menawan yang dihiasi dengan motif bunga dan lanskap bordir yang menjadi ciri khasnya. Mulai dari pemandangan laut yang tenang hingga pegunungan yang megah, batu-batuan, dan istana-istana kekaisaran yang mewah, desain Gabriella memperindah pemakainya, membalut mereka dengan pesona agung, bagaikan permaisuri dari masa lampau.
Sebagai sosok di balik GV, Gabriella berdedikasi untuk mempertahankan identitas jenamanya yang khas, dan meskipun banyak faktor yang membedakan GV dari kerumunan, empat di antaranya paling menonjol. “Pertama, GV selalu menggunakan warna-warna yang cerah sehingga desain dan warnanya terlihat ceria,” jelas Gabriella. “Kedua, GV mempunyai cutting yang nyaman dan indah, serta memperhatikan liuk tubuh seseorang sehingga akan terlihat lebih slim,” lanjutnya.
Gabriella juga sangat bangga dengan sulaman jenamanya yang menampilkan replika rumit dari objek kehidupan nyata. Dari merak yang agung hingga phoenix yang mistis dan bahkan rumah yang menawan, semua desain mereka dihadirkan dengan presisi tiga dimensi, menggunakan bulu asli dan payet untuk menghasilkan representasi yang nyata. Yang terpenting, GV selalu mengikuti perkembangan zaman dengan memasukkan elemen modern pada karya mereka, sehingga ada twist yang berbeda walaupun gaun itu bersifat tradisional.
Berkat dedikasi dan kerja keras Gabriella, GV telah berkembang menjadi jenama yang digemari oleh banyak orang di mana-mana, bahkan memikat hati beberapa klien terhormat yang berasal dari segala penjuru dunia. Dari menteri pemerintah hingga sosialita elegan dan tokoh terkemuka termasuk pengacara, pengusaha, selebriti, dan bahkan kepala negara, para tokoh terkenal ini telah menjadi penggemar setia yang tidak bisa berpaling dari GV.
Kecintaan dan passion Gabriella pada keahliannya sebagai seorang perancang busana masih menyala terang, bahkan setelah lebih dari satu dekade mengarungi perjalanan kreatifnya. Seperti yang diungkapkan sang desainer, “Saya suka membuat cheongsam karena, bagi saya, fashion adalah ungkapan jiwa yang saya ungkapkan dalam bentuk gambar dan cerita untuk setiap gaun yang ada di GV.” Memang, lebih dari sekadar merek, GV mewakili jiwa dan hobi Gabriella, yang telah membawanya ke puncak pencapaian yang dulu hanya bisa diimpikannya.
Tak perlu dijelaskan lagi, karya-karya luar biasa Gabriella Praditha telah melambungkan namanya menjadi salah satu desainer kebanggaan Indonesia, dan kisahnya menjadi inspirasi bagi para perempuan yang memiliki mimpi besar. Sepanjang perjalanannya, Gabriella tak henti-hentinya menyemangati para perempuan untuk meraih mimpi dan memberdayakan diri mereka sendiri. Ia pernah berkata, "Saya percaya bahwa seorang perempuan itu harus mandiri dan juga menghasilkan suatu karya yang bisa membuat bangga negara Indonesia.”