Menggandeng JEJAKIN, merek skincare BASE meluncurkan program BASE Green Collective untuk mengurangi emisi karbon. BASE juga mengajak para konsumen untuk turut berkontribusi dalam inisiatif ramah lingkungan ini.
Pada 1 Maret 2023, merek kecantikan dan kesehatan vegan lokal, BASE, meluncurkan program ‘BASE Green Collective’. Dengan tujuan untuk mewujudkan peran mereka dalam menjaga kelestarian bumi serta lingkungan hidup, program yang merupakan kolaborasi bersama JEJAKIN ini diresmikan melalui acara penanaman bibit mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk.
BASE Green Collective merupakan sebuah inisiatif untuk meminimalisir emisi karbon yang dihasilkan dalam operasi usaha BASE. Ratih Permata Sari, selaku salah satu pendiri merek kecantikan tersebut, mengucapkan bahwa, “BASE bertujuan untuk menjadi perusahaan kecantikan NET-ZERO, yang berarti kami bertekad untuk menghilangkan jumlah karbon yang setara dengan jumlah karbon yang diproduksi dalam operasi usaha kami.”
Sejak awal berdiri pada 2019, BASE memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberlanjutan yang diimplementasikan dengan beragam cara untuk menghasilkan produk perawatan diri yang clean, sustainable, dan terjangkau. Selain hanya menggunakan bahan nabati yang tidak terancam punah sebagai kandungan produknya, BASE juga memanfaatkan bioteknologi dalam proses pengolahan yang dikenal aman untuk sumber daya air dan tanah. Sebelumnya, BASE juga sudah pernah melakukan sejumlah inisiatif sebagai bukti kepedulian mereka terhadap lingkungan. Sejak tahun 2022, mereka bekerja sama dengan Waste4Change untuk mengumpulkan kemasan kosong agar bisa didaur ulang. BASE juga sebelumnya pernah melakukan restorasi terumbu karang bersama Indonesia Biru Foundation dan bahkan mengadopsi dua orangutan untuk mendukung konservasi makhluk yang terancam punah itu.
Meskipun BASE sudah sangat aktif dalam mengambil langkah untuk melestarikan Bumi, tentunya emisi karbon merupakan suatu rintangan yang tidak bisa dihindari, terutama dalam proses produksi dan distribusi yang merupakan bagian dari operasi usaha. Sejalan dengan misi BASE untuk menjadi perusahaan NET-ZERO, mereka bekerja sama dengan JEJAKIN untuk mengkompensasi efek dari emisi karbon dengan cara menanam pohon.
Bersama dengan JEJAKIN, BASE akan menanam 625 pohon nangka di Lampung dan 1.667 pohon mangrove di Semarang dengan estimasi cadangan karbon sebesar 1.037 ton. Selain efektif untuk mengimbangi jumlah karbon pada atmosfer, pemilihan dua jenis pohon yang akan ditanam ini juga mempertimbangkan faktor kesejahteraan masyarakat sekitar. Seperti yang dijelaskan oleh Andreas Jingga, selaku Chief Operation Officer (COO) JEJAKIN, pohon nangka akan ditanam di Semarang karena ranting serta buahnya merupakan salah satu makanan favorit Badak Sumatera yang dilindungi di Way Kambas. Selain itu, masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkan buah nangka sebagai penunjang ekonomi dengan mengolahnya menjadi keripik atau camilan lainnya.
Di lain sisi, mangrove terpilih karena selain memiliki kemampuan penyerapan karbon yang lebih tinggi, tanaman ini memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di pesisir. Selain menjaga kualitas air dan udara serta mencegah garis pantai dari erosi, kemampuan mangrove untuk memecah gelombang melindungi masyarakat dari tsunami yang rentan terjadi di Indonesia sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik atau ring of fire. Melalui peresmian BASE Green Collective, BASE dan JEJAKIN juga mengajak para konsumen untuk ikut serta dalam proyek ini. Dengan menyumbang secara sukarela Rp2.500 untuk setiap pembelian produk BASE, Anda sudah berkontribusi untuk menjadikan bumi lebih hijau. Hasil yang terkumpul dari donasi akan digandakan oleh BASE dan digunakan untuk menanam mangrove serta pohon nangka sesuai dengan agenda BASE Green Collective.