Share
Tron: Ares – Pertarungan Emosi dan Teknologi di Dunia Nyata Dibintangi Jared Leto & Greta Lee
Listya Manopo
10 October 2025

Ketika batas antara manusia dan mesin semakin kabur, Tron: Ares hadir sebagai refleksi emosional tentang arti menjadi manusia di era kecerdasan buatan.


Setelah lebih dari satu dekade, dunia digital penuh cahaya neon kembali hidup melalui Tron: Ares, bab terbaru dari waralaba legendaris yang memadukan filosofi eksistensial dengan kemegahan visual futuristik. Disutradarai oleh Joachim Rønning, film ini menghadirkan Jared Leto sebagai Ares—sebuah program AI yang dikirim ke dunia nyata untuk menjalankan misi berbahaya. Namun, pertemuannya dengan CEO ENCOM, Eve Kim (Greta Lee), justru membuka perjalanan emosional yang jauh lebih dalam dari sekadar tugas mekanis.

Tron: Ares menampilkan dinamika yang intens antara teknologi dan kemanusiaan. Saat Ares mulai mengembangkan kesadaran diri, film ini mengajak penonton merenung: apakah kecerdasan buatan bisa memiliki hati, atau justru merefleksikan sisi terbaik manusia? Interaksi Ares dan Eve menghadirkan chemistry yang kuat—sebuah pertemuan antara logika dan empati yang menghidupkan inti narasi film ini.

Secara visual, Rønning membawa Tron ke level baru. Efek digital yang megah berpadu dengan sinematografi bernuansa gelap dan musik epik garapan Nine Inch Nails yang menggetarkan, menghasilkan pengalaman sinematik yang mendalam. Jeff Bridges kembali sebagai Kevin Flynn, membawa nostalgia dan kedalaman bagi para penggemar lama. Selain itu Tron: Ares juga dibintangi oleh Gillian Anderson, Evan Peters dan Jodie Turner-Smith.

Lebih dari sekadar film fiksi ilmiah, Tron: Ares adalah refleksi tentang hubungan manusia dengan ciptaannya sendiri. Di tengah dunia yang semakin dikuasai AI, film ini menyoroti nilai-nilai empati, kesadaran, dan pilihan moral—hal-hal yang menjadikan manusia tetap manusia.

Dengan emosi yang kuat, visual yang memukau, dan cerita yang relevan dengan zaman, Tron: Ares bukan hanya kebangkitan waralaba klasik, tapi juga pesan filosofis tentang masa depan kita bersama mesin.