Ketegangan, emosi, dan perjuangan seorang ibu menjadi inti dari Stolen Girl, film terbaru yang mempertemukan drama keluarga dengan aksi penuh adrenalin.

Film Stolen Girl karya sutradara James Kent membawa penonton pada perjalanan emosional yang memadukan drama, thriller, dan aksi menegangkan. Mengangkat kisah nyata yang bisa terjadi pada siapa saja, film ini berfokus pada Maureen (diperankan dengan penuh intensitas oleh Kate Beckinsale), seorang ibu yang tidak pernah berhenti mencari putrinya Amina yang diculik oleh mantan suaminya, Karim, pada tahun 1993.

Dua dekade berlalu tanpa kabar, hingga Maureen bertemu tim pencari anak profesional yang menawarkan harapan baru untuk menemukan kembali Amina. Di titik inilah cerita berkembang menjadi lebih dari sekadar pencarian—ia berubah menjadi refleksi tentang cinta, pengorbanan, dan ketabahan seorang ibu menghadapi tantangan lintas negara.

Kate Beckinsale tampil memukau dengan permainan emosi yang tajam, menyeimbangkan sisi rapuh seorang ibu dengan kekuatan tekad yang tak tergoyahkan. Scott Eastwood dan Jordan Duvigneau menambah dinamika dengan peran mereka sebagai bagian dari tim penyelamat, menghadirkan tensi dan nuansa aksi yang membuat film ini lebih hidup.
Visual sinematik garapan James Kent menekankan atmosfer tegang dengan palet warna dingin dan ritme editing yang cepat, menegaskan genre thriller yang ditawarkan. Namun, kekuatan utama film ini justru terletak pada naskah Kas Graham dan Rebecca Pollock yang berhasil meramu suspense dan drama keluarga menjadi narasi menyentuh hati.

Stolen Girl bukan hanya tentang penculikan, tetapi juga tentang perjalanan panjang seorang ibu untuk menemukan kembali bagian jiwanya yang hilang. Sebuah tontonan emosional sekaligus mendebarkan, film ini layak mendapat tempat di daftar film yang wajib ditonton tahun ini.