Share
The Collectors Lounge, Cara Santai Nikmati Karya Seni yang Menawan
Dewi Anggriani Siregar
18 August 2022

Seni merupakan salah satu hal yang tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Sebagai salah satu sarana terbaik untuk mengungkapkan perasaan, seni memiliki nilai tinggi yang tidak dapat diukur dengan apapun. Tidak hanya nilai visual dan estetika, seni juga ada yang bersifat fungsional dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Saat ini, seni di Indonesia mulai memiliki banyak peminatnya. Pagelaran seni pun kini sudah mudah untuk kita jumpai dan saksikan. Menjadikan seni bagian dari lifestyle adalah salah satu cita-cita dan keinginan terbesar dari Ronald dan Dicxen. Owner dari The Collectors Lounge ini terus berinovasi dan menyediakan wadah agar seni dapat bertemu kembali dengan para penikmatnya, salah satunya adalah dengan mendirikan The Collectors Lounge.

Selain menjadi wadah untuk menikmati karya seni, The Collectors Lounge juga ingin memperkenalkan art dan seniman lokal Indonesia yang tidak kalah hebat dengan para seniman mancanegara.

“Masih banyak seniman-seniman Indonesia yang justru mereka hebat dan terkenal di luar. Padahal kita sebagai orang Indonesia sendiri malah kadang tidak mengenal mereka. Banyak seniman-seniman lokal yang justru lebih dihargai di luar ketimbang di Indonesia, negaranya sendiri. Jadi, hal itulah salah satunya yang mau kita angkat di The Collectors Lounge ini.” jelas Ronald.

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu ide awal tercetus dan terbentuknya The Collectors Lounge yang resmi dibuka pada 8 Juni 2022 ini, “Sejak pandemi itu kan banyak sekali orang yang bisa dikatakan menghias, merenovasi, dan membuat rumah. Dari sana akhirnya muncul ide untuk berinovasi dengan mendirikan The Collectors Lounge.” tambahnya.

Berkolaborasi dengan seniman asal Bandung dan Museum of Toys, Dicxen dan Ronald menjelaskan bahwa mereka juga me-launching patung yang dibuat khusus oleh Arkiv Vilmansa, untuk acara opening store The Collectors Lounge, di mana patung tersebut hanya tersedia 20 pieces di dunia.

“Jadi ada seniman asal Bandung namanya Arkiv Vilmansa. Kami berkolaborasi dengan Museum Of Toys yang merupakan produsen patung, dan Arkiv sebagai senimannya untuk membuat patung yang di-launching The Collectors Lounge saat acara opening store kami. Patung itu kita launching 20 pieces dan hanya tersisa 4 saat ini,” jelasnya.

Menggunakan arsitek DP+HS, The Collectors Lounge didesain secara unik dengan konsep fleksibel dan nyaman. Para pengunjung yang datang tidak hanya dari kalangan mereka yang mengerti art, akan tetapi bagaimana caranya agar mereka yang belum mengerti juga tertarik untuk datang dan mempelajari lebih dalam tentang art.

Di bagian depan The Collectors Lounge, Anda akan disuguhkan dengan beragam karya seni menawan yang siap memanjakan mata para pengunjung yang datang. Sementara memasuki bagian belakang, Anda bisa mengobrol sembari menikmati berbagai karya seni yang dipajang dengan suasana yang lebih santai.

“Konsepnya terbagi dua ya, jadi di bagian depan itu seperti galeri, sementara kalau di sini tempat untuk ngobrol santai. Kenapa kita nggak mau bilang kalau ini galeri? Karena kalau disebut galeri mungkin akan terlalu berat ya, karena setiap barang yang dipajang di galeri itu biasanya kan punya behind story. Karena kita mau lebih santai, maka kita sebut ini The Collectors Lounge saja.” ungkap Dicxen.

Sementara itu, Plaza Senayan dipilih keduanya karena memiliki buying power yang tinggi. Menurut mereka, Plaza Senayan merupakan salah satu mall yang compact dan paling sesuai dengan segementasi pasar mereka.

Selain dunia seni, Ronald dan Dicxen juga berkecimpung dalam dunia fashion termasuk jam tangan. Meski begitu, ketertarikan keduanya juga terus bertambah seiring dengan perkembangan art yang kian meningkat. Pada bulan November nanti The Collectors Lounge juga akan membuka booth di Art Moment Jakarta dengan mengangkat konsep Gufram Living. Gufram sendiri merupakan fungsional design piece. Salah satu seniman legendaris, Andi Warehol, juga nantinya akan memajang karyanya di sana.

Meski melalui proses kurasi dan pencarian yang panjang, keduanya terus berkomiten untuk menjaga dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai art. Ronald dan Dicxen cenderung memilih seniman-seniman yang memang dengan genre pop art, dan seniman-seniman legendaris dengan karya-karya yang juga mudah dipahami dan diterima oleh semua orang yang tertarik dan ingin mempelajari seni lebih dalam.

Di samping itu, Ronald dan Dicxen berharap agar ke depannya seni dan seniman lokal bisa lebih diapresiasi oleh orang-orang dari negara kita sendiri. Selain itu, keduanya juga berharap agar The Collectors Lounge semakin berkembang dan bisa terus menjadi wadah bagi para seniman dan penikmat karya seni.