Aktor, stuntman, model Yoshi Sudarso dikenal karena perannya sebagai anggota Power Ranger, karakter dalam serial televisi untuk anak yang ikonik dengan transformasinya. Dalam kehidupan nyata, Yoshi juga masih terus bertransformasi menjadi versi dirinya yang lebih baik.
Yoshi Sudarso, nama yang tak asing baik Hollywood maupun di tanah kelahirannya di Indonesia, telah mengukir perjalanan karir yang langka. Lahir di Indonesia namun besar di Amerika Serikat, Yoshi pindah ke California saat ia baru berusia 9 tahun. Saat mengambil jurusan Matematika di Cal State Long Beach, Yoshi banting setir setelah ia sukses mendapat peran dalam berbagai audisi, mendorongnya untuk mengalihkan fokus akademisnya ke jurusan teater.
Perjalanannya di Hollywood dimulai dengan berbagai peran sederhana dan sebagai stuntman, dimulai pada tahun 2010. Namun, titik balik dalam karirnya terjadi pada tahun 2015 ketika ia mendapatkan peran utama sebagai Koda, Blue Ranger, di Power Rangers Dino Charge dan Power Rangers Dino Super Charge. Peran ikonik ini mengukir namanya di hati para penggemar Power Rangers di seluruh dunia.
Jalan terbuka lebar bagi Yoshi untuk berkarya di industri entertainment dengan menjadi stuntman. Meskipun ia mengakui adanya keuntungan dan kemahirannya dalam bidang tersebut, Yoshi memiliki tujuan lain bagi karirnya. "Aku menikmatinya, aku pandai dalam hal itu, tapi hatiku ada di dunia akting," akunya.
Yoshi telah mengasah bakat aktingnya dengan berbagai proyek, termasuk beberapa di tanah air. Film barat berbahasa Indonesia "Buffalo Boys" memberi Yoshi kesempatan unik untuk memperlancar kemampuannya berbahasa Indonesia, karena ia mendapatkan peran utama. Untuk mempersiapkan adegan dialog, dia menghabiskan 1,5 bulan bekerja dengan pelatih dialek. Pada tahun 2018, ia mendapatkan peran dalam drama independen berlatar Manila "Empty by Design" dan peran pendukung penting dalam "Milly & Mamet," sebuah spin-off dari film "Ada Apa Dengan Cinta”. Penampilannya pada tahun 2022 dalam film aksi bertabur bintang "Bullet Train" sebagai versi muda dari karakter Hiroyuki Sanada, "the Elder", menarik perhatian. Project internasional terbarunya, sebuah film thriller romantis difilmkan di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat berjudul "Escape from Love," juga sudah dirilis.
Berkaca pada pengalamannya di Hollywood, Yoshi bercita-cita untuk berkontribusi pada industri hiburan yang lebih inklusif dan representatif di masa depan. Menyadari bahwa aktor-aktor Asia seringkali berperan dalam peran-peran yang lebih stereotip dibandingkan peran-peran 3 dimensi, ia berharap bahwa peluang akting yang lebih baik akan tersedia bagi sesama aktor Asia dengan memiliki lebih banyak keragaman dalam posisi-posisi yang diberdayakan. “Kami membutuhkan orang-orang yang memahami kesulitan kami di balik layar dan dalam posisi yang bisa mengambil keputusan,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.
Di waktu senggangnya, ayah dua anak ini kembali ke minat hidupnya yang lain. Akun TikToknya (sekarang memiliki 532 ribu pengikut) penuh dengan skits dan konten kebugaran, sementara saluran YouTube-nya menampilkan konten game dan streaming, mengungkapkan ketertarikannya pada Digimon Trading Card Game.
Dalam perjalanannya karirnya yang luar biasa, Yoshi baru-baru ini merambah dunia binaraga. Ia telah berlatih untuk tampil di pertunjukan binaraga, sebuah tantangan yang dia hadapi dengan dedikasi dan komitmen yang sama yang telah menentukan seluruh kariernya. “Ini bukan sesuatu yang pernah terpikir akan saya lakukan, tapi pemikiran itu membuat saya takut, jadi saya tahu saya harus melakukannya,” ungkapnya dalam postingan Instagram.
Tak hanya mengulik seni peran, Yoshi Sudarso senantiasa menantang dirinya sendiri dan memperluas wawasannya. Melihat bintangnya yang sedang naik daun, dunia menantikan apa lagi yang akan ditaklukkan oleh aktor multitalenta ini selanjutnya.
Photos courtesy of Yoshi Sudarso
