Bagi Dyah Roro Esti, mengabdi kepada negara adalah panggilan hidupnya. Dengan visi yang kuat untuk memberikan dampak positif, ia berhasil mengukuhkan kehadirannya dalam kancah politik Indonesia.
Pada usia 26 tahun, Dyah Roro Esti mengemban tugas sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024. Ia menjadi salah satu dari 10 anggota termuda yang terpilih untuk mewakili suara rakyat.
Sebagai wakil rakyat, Roro mengangkat isu-isu mengenai keberlanjutan di kursinya sebagai anggota Komisi VII DPR RI dengan lingkup tugas di bidang Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup. Berbekal gelar master dari Imperial College London, yang didukung oleh beasiswa bergengsi dari LPDP, dengan jurusan Kebijakan Lingkungan dengan konsentrasi pada Manajemen Pencemaran, serta keahliannya di bidang Ekonomi dan Sosiologi dari gelar sarjananya dari University of Manchester, wanita kelahiran tahun 1993 ini membuat berbagai aksi nyata untuk menuju Indonesia yang lebih baik. “Ada tanggung jawab moral yang tinggi untuk menerapkan semua yang telah saya pelajari menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan untuk negara ini,” jelasnya.
Salah satu bentuk komitmennya kepada negeri adalah Institut Energi dan Lingkungan Indonesia (IE2I), yang ia didirikan pada tahun 2016. LSM ini didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pemanasan global dan berbagai konsekuensi negatif dari perubahan iklim.
Kiprah politiknya serta keinginan untuk mewujudkan tanggung jawab sosial tak lepas dari pengaruh ayahnya, Satya Widya Yudha, seorang tokoh terkemuka di kancah politik tanah air. Dari sang ayah, Roro pun belajar dan memahami cara berkomunikasi dengan masyarakat, menjadi pemimpin, dan beradaptasi dalam beragam situasi.
Nuansa politik yang cenderung berubah-ubah, menjadi tantangan tersendiri. Namun, Roro menyemangati generasi muda agar tak enggan untuk terjun dalam dunia politik dalam upaya menciptakan perubahan untuk bangsa dan negara. Menghadapi berbagai pihak skeptis dengan tekad baja, Roro senantiasa menghadirkan versi terbaik dirinya untuk memperjuangkan tujuan yang benar-benar ia yakini. “Walaupun kita lebih muda, namun ketika kita menunjukkan kemampuan kita dan tekad untuk membangun negara, dengan prinsip dan ide kita, saat itulah mereka akan melihat kita sebagai setara,” ungkapnya. “Kita harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan orang bahwa kita kompeten. Ini berlaku tidak hanya dalam politik, tetapi juga dalam setiap aspek hidup lainnya.”
Dyah Roro Esti menjadi role model tak hanya bagi para generasi muda yang bercita-cita untuk terjun ke politik, namun bagi para generasi muda yang berhasrat untuk membuat dampak positif bagi bangsa dan negara. Jika seluruh generasi muda Indonesia dapat mengobarkan semangat dan komitmen yang sama, yakinlah, Indonesia akan menyongsong masa depan yang cerah bagi semua.